GrabBike Kampanye #AntiNgaret di 8 Kota Besar

oleh
oleh
Senior Manager Area Marketing, Grab Indonesia Hery Yulianto saat launching kampanye #AntiNgaret di Bandung, Kamis (15/8/19). by grab
Senior Manager Area Marketing, Grab Indonesia Hery Yulianto saat launching kampanye #AntiNgaret di Bandung, Kamis (15/8/19). by grab

BANDUNG, Balebandung.com – Istilah ‘ngaret’ atau ‘molor’ dari waktu yang telah direncanakan atau tidak tepat waktu, rupanya sudah jadi kebiasaan buruk. Hal ini menyebabkan berkurangnya produktivitas.

Untuk meningkatkan produktivitas masyarakat Indonesia dan menjadi pendukung bagi para pejuang #AntiNgaret, layanan transportasi roda dua milik Grab, GrabBike menghadirkan kampanye #AntiNgaret di 8 kota besar di Indonesia, yakni Semarang, Yogyakarta, Medan, Bandung, Makassar, Surabaya, Palembang dan Jabodetabek.

Senior Manager Area Marketing, Grab Indonesia Hery Yulianto mengatakan, banyak juga masyarakat Indonesia yang justru tak ingin terjebak dalam kebiasaan terus-terusan mengulur waktu.

“Mereka yang kami sebut sebagai pejuang #AntiNgaret ini selalu berusaha semaksimal mungkin, agar bisa mencapai tujuan dengan on time,” kata Hery di Bandung, Kamis (15/8/19).

Karenanya, sambung Hery, Grab menjadikan GrabBike sebagai armada pendukung untuk mereka yang terus mengejar berbagai hal yang berarti, tentunya dengan ketepatan waktu penjemputan.

Dengan jumlah armada yang memadai serta informasi mengenai estimasi waktu kedatangan mitra pengemudi saat memesan, pengguna dapat tiba di tujuan dengan lebih cepat.

“Hal ini sejalan dengan misi baru kami untuk mendorong Indonesia maju dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menciptakan akses kepada layanan harian berkualitas tinggi dan juga aman,” ujar Hery.

Bukan hanya cepat, Grab juga telah menghadirkan fitur Pusat Bantuan di dalam aplikasi Grab, di mana pengguna akan memiliki akses kepada riwayat perjalanan mereka bersama Grab, dan dapat langsung melaporkan kendala yang dialami selama perjalanan melalui aplikasi Grab.***

Baca Juga  Gojek Santuni 100 Anak Yatim di Bandung

No More Posts Available.

No more pages to load.