CIPARAY,balebandung.com – Lebih dari 4.000 warga mengikuti jalan sehat dalam rangka Peringatan HUT ke-21 Partai Demokrat tahun 2022 di Graha Wirakarya Ciparay Jalan Raya Laswi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Sabtu 10 September 2022.
Kegiatan gerak jalan sehat itu dibantu oleh Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD Partai Demokrat Jawa Barat H. Dede Yusuf M. Effendi dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Saeful Bachri, selain pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung yang turut hadir pada saat itu.
“Kita bersatu di sini, intinya ingin berbagi kepada masyarakat. Kita tahu bahwa sudah dua tahun pandemi Covid-19, berada di rumah masing-masing, sehingga rakyat butuh kegembiraan. Pada hari ini kami ulang tahun, kami rayakan dengan jalan sehat, biar tubuh jadi sehat, dan kita memberikan empat hadiah umrah dan sekitar 2.000 hadiah door prize,” tutur Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono Suratto kepada wartawan di sela-sela giat jalan sehat di Graha Wirakarya Ciparay.
Ia mengungkapkan bahwa Partai Demokrat ingin berbagai kepada rakyat, setelah pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). “Makanya hidup masyarakat sedang susah, makanya kami himbau kepada 27 DPC Kabupaten/Kota di Jabar untuk melaksanakan bakti sosial. Apakah itu kegiatan menyantuni anak yatim atau membagi sembako. Intinya, Demokrat harus hadir disaat masyarakat sedang susah,” kata Anton.
Anton menengaskan, melalui Fraksi Partai Demokrat di DPRD, bahwa Partai Demokrat sudah menyuarakan menolak kenaikan harga BBM. “Kenapa kita menolak, bukan asal tolak saja. Kita melihat pemerintah belum melakukan segalanya. Kalau memang sudah melakukan segalanya baru boleh menaikkan harga BBM,” kata Anton.
Misalnya, sambung Anton, menaikan pajak bahan bakar batu bara, nikel dan hal itu tidak berimbas kepada masyarakat. Hanya kepada orang yang punya tambang saja yang kena.
“Kalau BBM dinaikkan, semua orang kena, mau itu pedagang, mau itu petani, semuanya kena. Jadi kita mencoba, intinya kita mau APBN ini dirampingkan dulu, efisien. Contoh paling sederhana, vivo bisa lebih murah dari Pertamina. Mungkin Pertaminanya belum efisien, sehingga harganya lebih mahal. Artinya, kita minta pemerintah berbuat dulu yang terbaik. Kalau memang udah terakhir enggak ada jalan keluar, boleh menaikkan harga BBM. Saya sekarang masih menolak, intinya kita belum pernah melihat, pemerintah melakukan hal yang perlu dilakukan dulu, sebelum melakukan hal yang terakhir itu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD Partai Demokrat Jawa Barat Dede Yusuf M. Effendi mengatakan, kegiatan jalan santai yang dipusatkan di DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung, setelah mendapatkan kepercayaan dari Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono Suratto yang meminta kepada dirinya apa yang bisa dilakukan yang sifatnya lebih banyak mengundang masyarakat.
“Karena konsep utama kita, Demokrat bersama rakyat. Artinya, ulang tahunya tidak diselenggarakan hanya di dalam kantor-kantor DPC atau DPD, tetapi melibatkan masyarakat,” kata Dede Yusuf.
Dede Yusuf yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, menyebutkan, para kader dan pengurus DPC Partai Demokrat Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, sepakat untuk menyelenggarakan rame-rame atau jalan sehat di Graha Wirakarya Ciparay Kabupaten Bandung, yang merupakan Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung.
“Karena di Kabupaten Bandung untuk mengumpulkan ribuan orang lebih mudah, dibanding di kota. Itu salah satu alasannya,” kata Dede Yusuf.
Kedua, kata Dede Yusuf, karena Partai Demokrat sudah membangun komunikasi dengan masyarakat di Kabupaten Bandung yang sudah cukup lama. Sehingga memudahkan pihak penyelenggara untuk mengundang masyarakat.
“Nah bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Partai Demokrat, juga Ulang Tahun Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), inti dari ulang tahun ini adalah berbagi. Berbagi itu, bisa sembako, dan santunan anak yatim piatu dan door prize. Itu bagian dari berbagi,” katanya.
Dede Yusuf juga mengatakan dalam kegiatan jalan santai itu ada empat hadiah umrah, sepeda motor, sepeda gunung, dan ribuan hadiah-hadiah lainnya.
“Paling tidak membawa kebahagiaan bagi masyarakat. Intinya, itu saja. Intinya, kita ingin masyarakat bergembira dan Demokrat hadir,” katanya.
Dede Yusuf menyebutkan pula, bahwa Partai Demokrat pernah berada di dalam pemerintahan dan kekuasaan selama 10 tahun, sudah belajar banyak.
“Kita pun belajar banyak dalam delapan tahun terakhir ini. Artinya, kita bisa melihat, mana yang mestinya kita perbaiki, dan mana yang harusnya kita robah, dan mana yang harusnya kita kawal. Nah Demokrat mengusung perubahan dan perbaikan,” katanya.
Apa yang harus dirubah? Pertama yang harus dirubah, kata Dede Yusuf, bagaimana agar jangan sampai ada hal-hal seperti didengar yang sedang ramai yaitu masalah Ferdy Sambo. “Itu bagian dari permasalahan,” katanya.
Bagaimana pun juga, kata dia, permasalahan konflik-konflik harga-harga naik, inflasi tinggi, itu harus dipelajari.
“Kenapa masalah bisa timbul, atau tekanan-tekanan demokrasi yang dirasa, baik wartawan, baik mahasiswa, baik masyarakat terhadap kritik-kritik yang dikeluarkan, sehingga sepertinya ada penekan-penekanan. Ini harus kita robah, kita perbaiki,” katanya.
Lalu kedepan bagaimana, kata dia, apa yang sudah baik, untuk diambil, yang belum baik untuk diperbaiki. “Misalnya, yang sudah baik tata kelola kebijakan pemerintah daerah, ayo kita dukung. Tapi jika belum baik, maka ini saatnya untuk kita melakukan perubahan dan perbaikan,” katanya.
Menurut Dede Yusuf, anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrat tidak boleh hanya duduk diam saja. “Anggota dewan harus turun ke masyarakat. Anggota dewan setiap Minggu harus memiliki kegiatan bersama masyarakat, itu merupakan amanah Ketua Umum Partai Demokrat yang disampaikan kepada kami,” katanya.
Ia di Jawa Barat, dan Anton sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat mendorong agar seluruh pasukan yang ada di struktur maupun di Fraksi-Fraksi harus lebih sering lagi turun ke masyarakat. Turun ke masyarakat tidak hanya reses saja, tapi bisa dilaksanakan secara terus menerus hadir di tengah-tengah rakyat.
“Walaupun apa yang dilakukan itu hanya kecil, tetapi harus turun. Itu sifatnya wajib. Pada saat masyarakat teriak kesulitan, Demokrat menjadi ujung tombak,” tutur Dede Yusuf.
Alhamdulillah, kata Dede Yusuf, cara itu sudah dilakukan oleh para kader atau pengurus di Pusat, dan di daerah sedang diupayakan. “Terutama fraksi-fraksi kita agar lebih kuat lagi dalam mendorong apa yang menjadi suara-suara masyarakat,” katanya.***