
BANDUNG – Kaum perempuan harus maju, berprestasi, dan aktif dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satunya terjun ke dunia politik, baik menjadi anggota legislatif maupun anggota DPD pada pemilu 2019. Hal ini penting, karena hanya perempuan yang bisa memahami masalah-masalah perempuan.
Komisioner KPU Jabar Nina Yuningsih menyatakan keluarga besar Fatayat NU cukup beruntung karena memiliki modal awal sebagai aktivis dan jaringan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
“Ini modal penting. Soal elektabilitas, popularitas, dan finansial itu akan menyesuaikan,” kata Nina saat menyampaikan materi sosialisasi Pilkada Jawa Barat 2018 yang diselenggarakan atas kerjasama KPU dengan Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Barat di Jl. Terusan Galunggung Bandung, Sabtu (10/3). Kegiatan ini dihadiri para Pimpinan Cabang Fatayat NU se-Jawa Barat.
Apalagi, imbuh Nina, peran perempuan pada jabatan-jabatan publik masih kurang memadai. Misalnya kaum ibu yang menjadi kepala desa atau lurah di Jawa Barat hanya 14%. Begitu pula anggota DPRD Jabar hanya 22%.
Oleh karena itu, kaum perempuan harus lebih banyak tampil dalam ruang-ruang publik, atau minimal menggunakan hak memilih dengan baik. “Jadilah pemilih perempuan yang cerdas dengan mengenali calon, meneliti program calon pemimpin, terutama terkait keberpihakan kepada perempuan, telusuri rekam jejaknya, dan pilihlah satu diantaranya yang dianggap terbaik,” pesannya. []