BANDUNG – Hoax atau berita bohong harus dilawan, terutama untuk menjaga kondusivitas masyarakat. Oleh karena itu, lalu lintas informasi harus terus disikapi, terutama menjelang pesta demokrasi 27 Juni mendatang.
“Perlawanan terhadap hoax harus melibatkan banyak pihak, khususnya tokoh agama, media massa, dan aparat kepolisian,” tandas Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat saat coffee morning Kamtibmas dalam rangka Deklarasi Anti-Hoax guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif pada pelaksanaan Pemilukada Serentak Provinsi Jawa Barat, di Mapollda Jabar Jl. Sukarno-Hatta Bandung, Selasa(13/3/18).
Kapolda Jabar Irjen Pol. Agung Budi Maryoto menyebut tiga pilar penangkal hoax yakni kepala desa atau lurah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Kapolda juga memfasilitasi Deklarasi Anti-Hoax yang dilakukan para pimpinan ormas Islam, FKUB, FUI, DMI, serta para pemimpin redaksi dan kepala biro media nasional yang ada di Jawa Barat.
Ketua MUI Jabar, Rahmat Syafe’i mengingatkan semua agama melarang kebohongan. “Dalam Islam, kebohongan menuntun ke kejahatan dan kejahatan menuntun ke neraka. Sebaliknya, kejujuran menuntun ke kebaikan dan kebaikan menuntun ke surga,” pesannya. []