
CIMAHI – Simulasi Sistem Pengamanan (Sispam) Kota dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak 2018 digelar di tengah guyuran hujan deras di Lapangan Brigif Kujang 15 Kota Cimahi, Kamis (15/2/28) sore.
Simulasi dihadiri Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Putut Eko Bayuseno yang mewakili Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara, pejabat Pemkab Bandung Barat dan Kota Cimahi, ketua dan komisioner KPU, Panwas, tokoh agama dan masyarakat.
“Potensi konflik dalam pilkada pasti ada. Sekecil apapun potensinya kami harus deteksi dan antisipasi sejak awal,” tegas Irwasum.
Mantan Kapolda Jabar ini memerintahkan seluruh polres di Jawa Barat khususnya yang menggelar pilkada untuk melakukan simulasi yang sama. Sebab dalam simulasi kali ini, tidak semua anggota Polri di Jawa Barat terlibat dalam simulasi.
“Saya perintahkan kepada seluruh Kapolres untuk melaksanakan latihan yang sama seperti ini, walaupun dalam skala yang lebih kecil,” tandasnya.
Sementara Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyebutkan Pilkada di Jabar rentan menimbulkan konflik di masyarakat. Khususnya di daerah-daerah yang pesertanya hanya diikuti dua pasangan calon saja atau head to head. “Ada potensi. Contohnya yang head to head. Cirebon, Ciamis, dan Garut,” sebut Kapolda.
Sepanjang kegiatan simulasi yang diguyur hujan lebat dan angin kencang ini, diperagakan aksi pengamanan Kantor KPU yang didemo ratusan massa dan pengamanan sejumlah objek vital lainnya. Massa aksi yang sudah bertindak anarkis bahkan hendak membakar kantor KPU.
Guna mengatasi hal tersebut ratusan personel Dalmas dari Polres Cimahi dan unit K-9 Polda Jabar, dan petugas TNI diterjunkan dengan dibantu mobil water cannon untuk membubarkan massa aksi. Aksi tersebut juga mendapatkan dukungan dari dua unit helikopter yang terus memantau dan mengamankan dari udara.[]