BANDUNG – Untuk meningkatkan pelayanan kepada umat beragam agama di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) melakukan sebuah terobosan atau inovasi. Kemenag melakukan reformasi birokrasi untuk melayani umat berbasis teknologi.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan hal tersebut dalam amanatnya yang dibacakan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar pada upacara Hari Amal Bhakti (HAB) ke-71 Kemenag di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jabar, Jl. Jenderal Sudirman No. 644, Kota Bandung, Selasa (3/1/17).
Usai upacara, Wagub Deddy Mizwar mengatakan Kemenag berfungsi pelayanan level tinggi, karena kehidupan berbangsa tidak lepas dari kehidupan beragama. Termasuk pelayanan umat dalam beribadah, kebebasan memeluk agama yang diyakini, serta pelayanan dalam menjaga kerukunan antar-umat beragama yang harus dijamin negara melalui Pancasila.
“Pelayanan dari mulai nikah sampai cerai, naik haji, beribadah, tempat ibadah, perayaan hari besar keagamaan, dan lain sebagainya ini mesti mendapat pelayanan yang mudah,” ungkap Wagub usai jadi Pembina Upacara.
Selain mempermudah masyarakat dalam akses pelayanan, Wagub mengatakan dengan adanya reformasi birokrasi ini akan menghilangkan praktik pungli yang masih ada saat ini. Untuk itu, Kemenag membangun sistem digital yang terintegrasi untuk seluruh umat beragama.
“Nah, sistemnya juga harus diubah dengan sistem digital dan lain sebagainya, sehingga bisa memudahkan manusia untuk mengakses – mulai dari beasiswa, pengumuman segala macam jangan langsung kontak person lagi,” ujar Wagub.
“Bayangkan semua orang ini beragama, kalau dilayani tanpa ada reformasi masalah teknologinya dan segala macam luar biasa repotnya. Karena itu, memang harus ada reformasi birokrasi yang juga dilakukan di Kementerian Agama sesuai dengan fungsi bagaimana melayani umat beragama dalam hal apa saja,” lanjutnya.
Wagub pun memberikan apresiasi untuk beberapa program atau kebijakan yang telah berhasil dilakukan Kemenag, khususnya Kanwil Kemenag Jabar. Dia mencontohkan indeks kepuasan jamaah haji yang terus naik dan indeks reformasi birokrasi yang naik peringkat dari CC menjadi B, yang berdampak naiknya tunjangan kinerja dari 40% menjadi 60%.
Tema yang diambil dalam HAB Kemenag ke-71 tahun 2017, yaitu “Bersih Melayani” dengan motto “Lebih Dekat Melayani Umat”. Dalam amanatnya yang dibacakan Wagub Deddy Mizwar, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap tema tersebut bisa memperkuat komitmen, integritas, dan etos kerja sebagai pelayan masyarakat dan pengayom semua umat beragama.
“Motto ‘Lebih Dekat Melayani Umat’ bermakna kita harus lebih peka mendeteksi aspirasi masyarakat, lebih sigap membereskan masalah, dan lebih cekatan memenuhi kebutuhan umat,” kata Menag dalam amanatnya.
Hal tersebut diwujudkan Kemenag melalui Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Melalui unit ini, Kemenag berupaya mencapai standar mutu yang prima dalam melayani umat. Dengan memanfaatkan teknologi reformasi, segala proses perizinan, beasiswa, hingga bantuan sosial dilakukan secara lebih simple, pasti, dan bebas pungli.
Selain itu, berbagai aplikasi manajemen yang menunjang kerja juga sedang dikembangkan. Dicanangkan pula program-program baru sebagai respon atas situasi dan dinamika terkini terkait kehidupan beragama dalam masyarakat era digital.
Pada kesempatan ini, Menag juga menyampaikan agama yang diyakini dan diamalkan oleh umat harus menjadi unsur pembentuk Nation and Character Building bangsa Indonesia yang majemuk. Karena itu, seluruh umat beragama harus menyadari dan disadarkan, bahwa nilai-nilai agama merupakan unsur perekat integrasi nasional.
“Dalam kaitan ini pula saya ingin mengingatkan, toleransi dan kerukunan bukan milik sesuatu golongan umat beragama semata, tetapi harus menjadi milik semua golongan dan berlaku untuk semua pemeluk agama. Saling menghormati dan saling menghargai identitas keyakinan antar-umat beragama harus terus dijaga dalam melindungi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambah Menag.
Sebagai wujud apresiasi, pada upacara ini Wagub pun menyematkan penghargaan berupa tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden Joko Widodo kepada 10 orang PNS. Penghargaan ini diberikan kepada PNS di lingkungan Kemenag yang telah bekerja selama 10, 20, dan 30 tahun.