BANJARAN – Seorang ibu-ibu peserta sosialisasi keuangan dan perbankan di Aula Panyawungan Banjaran, Kab Bandung, Jumat (15/2/19), bertanya kepada narasumber Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah. Pertanyaanya, ‘kenapa bank lebih banyak menyalurkan kredit kepada orang kaya saja, sementara masyarakat kecil sangat sulit?’
Menjawab hal ini, Najib mengakui, faktanya perbankan memang selalu mengedepankan aspek agunan atau jaminan sehingga kredit tersebut hanya bisa disalurkan kepada masyarakat yang bankable atau layak secara perbankan karena memenuhi persyaratan administrasi. Akibatnya, masyarakat kecil banyak yang mengakses pinjaman modal ke bank keliling dan menjadi korban rentenir.
“Makanya pemerintah harus cepat mencari solusi masalah jaminan agunan masyarakat agar permasalahan rentenir ini bisa cepat diselesaikan. Karena itu kami pun terus mensosilisasikan mengenai jasa keuangan dan perbankan karena sampai hari ini korban bank keliling atau bank liar lainnya semakin hari posisisinya tidak menurun, malah ada kecenderungan terjadi peningkatan,” ungkap Najib kepada wartawan.
Permasalahan lainnya, imbuh Najib, adalah bunga dari penjaman bank konvensional yang dirasakan masih mencekik masyarakat kecil atau usah mikro. Padahal menurut Najib, sudah ada bank syariah, yang tidak menerapkan bunga bank atau riba.
“Tentu kedua masalah ini menjadi kewajiban kita semua antara pemerintah dan stakeholder terkait, untuk bagaimana kemudian membuat masyarakat kecil bisa layak secara perbankan, sehingga mereka tidak terjebak lagi di bank keliling,” tandas Najib.
Jika memang agunan atau bankable masih menjadi kendala bagi masyarakat kecil untuk bisa mengakses pinjaman ke bank, Najib menawarkan solusi kepada masyarakat untuk meminjam kredit ke koperasi yang sah.
“Koperasi ini merupakan solusi karya anak bangsa Bapak Mohammad Hatta yang sudah puluhan tahun dikembangkan, tapi tidak dimanfaatkan oleh masyarakat kita. Saya menghimbau agar masyarakat dengan semangat gotong royongnya ini untuk kembali melakukan kegiatan perekonomiannya ke koperasi, dan jangan hanya terpaku pada perbankan,” pungkas Najib. ***