Jambore Bank Sampah Kuatkan Pembangunan LH Berbasis Masyarakat

oleh
oleh
Bupati H. Dadang M. Naser , SH,S.Ip.,M.Ip yakni, meninjau stand yang mendaur ulang sampah pada Jambore Bank Sampah yang digelar di Dome Balerame, Soreang, Kamis (27/12/18). by Humas Pemkab

BALERAME – Salah satu program prioritas pembangunan yang diusung Pemkab Bandung pada masa kepemimpinan kedua Bupati H. Dadang M. Naser , SH,S.Ip.,M.Ip, yakni pembangunan bidang lingkungan hidup.

Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), stakeholder terkait dan beberapa komunitas unsur masyarakat dilibatkan pada Jambore Bank Sampah yang digelar di Dome Balerame, Soreang, Kamis (27/12/18).

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengatakan Jambore Bank Sampah jadi moment untuk kreativitas DLH dalam mewadahi pertukaran pengetahuan, peningkatan kapasitas, penguatan jejaring dan penguatan komitmen serta pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pembangunan bidang lingkungan hidup (LH).

“Jambore ini juga menyampaikan pesan bahwa tata kelola lingkungan hidup yang baik dapat berjalan efektif ketika masyarakat mendapat ruang partisipasi yang tepat. Makanya hari ini kita libatkan semua komunitas lingkungan hidup juga seluruh pegiat bank sampah, termasuk dari akademisi,” jelas bupati.

Jika berbicara soal lingkungan, termasuk berbicara tentang sampah dan peradaban, kata Dadang, tentunya berhubungan dengan perilaku manusia dalam mengelola dan menangani lingkungan dan sampah.

Menurutnya, selaras dengan visi, berwawasan lingkungan yang mengandung pengertian, bahwa daya dukung dan kualitas lingkungan harus jadi acuan utama segala aktivitas pembangunan, agar tercipta tatanan kehidupan yang seimbang, nyaman, dan berkelanjutan.

“Implementasi program prioritas bidang LH kan sudah banyak, termasuk yang berbasis masyarakat seperti program RAKSA (Rumah Alam, Kakus, Sampah, Air) desa, terbentuknya kampung Saber (Sabilulungan Bersih), lahirnya Badega Lingkungan juga adanya rintisan program RW Zero Waste,” papar Bupati.

Pada kesempatan itu, dilakukan perjanjian kerja sama antara Pemkab Bandung dengan mini market, super market dan industri daur ulang, guna meminimalisir produksi sampah anorganik yang dihasilkan sebagai salah satu upaya terwujudnya Kabupaten Bandung bersih sampah tahun 2020.

Baca Juga  Kurban Jadi Momen Edukasi Ramah Lingkungan

“Kita sepakati dan berkomitmen bersama-sama, untuk ikut mengurangi dampak buruk sampah, khusus yang sulit didaur ulang. Jadi saya minta masyarakat kalau belanja kemanapun, bawa kantong sendiri yang bisa dipakai lagi, jangan kresek yang sekali buang. Karena pengelolaan sampah ini tanggungawab bersama juga,” imbuh Kang DN sapaan akrabnya.

Pada Jambore juga dipamerkan inovasi daur ulang sampah anorganik dengan bentuk yang beragam. Sedangkan sampah organiknya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan ternak hewan dan pertanian.

“Tadi kita lihat ada salah satu bank sampah yang bekerjasama dengan UNPAD, mengenai daur ulang sampah organik untuk kebutuhan ternak hewan dan perkebunan. Sementara untuk sampah organik lain kan bisa dikubur di LCO (Lubang Cerdas Organik),” ujarnya.

Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah,S.Sos.,M.Si menambahkan, Jambore Lingkungan Hidup tersebut digelar sebagai media edukasi, sosialisasi, ajang silaturahmi untuk sharing pengalaman gagasan dan inovasi kader lingkungan, dalam pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, baik untuk penanganan sampah organik maupun anorganik.

Selain itu kata Asep, Jambore Bank Sampah dimaksudkan sebagai penguatan kebijakan pengembangan bank sampah melalui sertifikasi dan registrasi bank sampah yang berada di wilayah Kabupaten Banding.

“Hari ini sudah kita siapkan untuk 280 bank sampah, yang terbagi untuk bank sampah unit desa, unit partisipasi masyarakat juga bank sampah unit sekolah,” ungkap Asep.

Jambore juga ditujukan agar menumbuhkembangkan pengelolaan sampah sejak dari sumber, disertai dengan penguatan kapasitas bank sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.

“Pada jambore hari ini, Pemkab memberikan berbagai stimulan untuk penguatan kinerja para pegiat LH berbasis masyarakat. Sebanyak 124 unit gerobak sampah untuk bank sampah yang berada di lokasi kegiatan rintisan RW Zero Waste, 37 unit motor roda tiga untuk kelompok masyarakat pengelola sampah, juga 35 unit seperangkat komputer untuk bank sampah. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik,” kata Asep.

Baca Juga  Nih, 3 Program Lingkungan yang Diluncurkan Dadang Naser

Dia menyebutkan, komposisi sampah plastik di Kabupaten Bandung, berdasarkan kajian rencana induk persampahan adalah 16%, atau sekitar 230 ton per hari, dari 1.440 ton per hari total timbunan sampah Kabupaten Bandung.

Menurutnya, hal tersebut dapat dikurangi, bila setiap rumah tangga memilah sampah organik dan sampah non organik . untuk sampah non organik dapat langsung dibuang ke bank sampah.

“Makanya, kita terus upayakan pengelolaan LH di semua lapisan, baik skala rumah tangga, bank sampah yang dikelola oleh desa yang saat ini berjumlah 280, bank sampah di lingkungan masyarakat dan sekolah, pengelolaan bank sampah tingkat RW, pelibatan Karang Taruna juga para pegiat lingkungan lainnya,” pungkasnya.

Turut hadir pada Jambore LH tersebut, FKPD (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kab Bandung, Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS), PKK , para kepala desa rintisan 62 RW Zero Waste, berbagai komunitas pegiat lingkungan se-Kabupaten Bandung, para pengusaha seperti Borma, Alfa, Indomart serta 6 perusahaan pengelolaan sampah daur ulang. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.