NGAMPRAH – Sepanjang periode Januari hingga Mei 2016 angka kejadian bencana di Kabupaten Bandung Barat terbilang tinggi. Ini akibat intensitas hujan yang masih tinggi hingga saat ini kendati musim sudah memasuki masa peralihan ke musim kemarau.
Terkait hal ini, Kabid Cegah dan Siaga Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) KBB Agus Rudianto meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi terjadinya bencana di wilayahnya masing-masing. Terutama daerah yang masuk kepada zona merah atau yang memiliki potensi bencana cukup tinggi.
“Hingga kini tercatat ada 162 kejadian bencana yang terjadi di KBB dan itu angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” sebut Agus.
Pihaknya memperkirakan hingga akhir tahun nanti angka kejadian bencana akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, mengingat saat ini saja baru memasuki pertengahan tahun. Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan maka pihaknya sudah menyiagakan personel yang siap untuk diterjunkan kapan saja ke lokasi bencana.
Selain itu pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pihak BMKG untuk memantau intesintas curah hujan. Sebab hujan biasanya menjadi pemicu terjadinya bencana tanah longsor ataupun banjir bandang.
Agus menyebutkan dari 16 kecamatan saat ini, ada 15 kecamatan berpotensi besar untuk terjadinya bencana longsor dan banjir bandang. Wilayah tersebut rata-rata berada di daerah selatan, seperti Kecamatan Saguling, Sindangkerta, Gununghalu, Rongga, sedangkan di wilayah utara adalah Kecamatan Cisarua dan Lembang.
“Masyarakat diminta lebih preventif terhadap pencegahan dan mengenali ancaman sehingga dapat mengurangi resiko bencana dan menghindari korban jiwa,” tandasnya. [fik]