KATAPANG, Balebandung.com – Mengawali tahun 2023, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung Kembali menggelar Job Fair, kali ini dipusatkan di Kecamatan Katapang, Rabu (22/2/2023).
Sedikitnya ada 10 perusahaan menjadi peserta Job Fair Katapang ini dengan 300-an posisi pekerjaan.
Kabid Perencanaan dan Informasi Pasar Kerja, Disnaker Kabupaten Bandung, M. Zumhan mengatakan proses lamaran dilakukan dengan menggunakan sistem Hybrid.
“Hybrid di sini artinya diharapkan para pencari kerja atau pelamar itu tidak membawa lamaran fisik dan mereka hanya menyiapkan surat lamaran dan persyaratan yang harus dilampirkan dalam bentuk file PDF. Jadi, kalau melamar kerja itu mereka tinggal upload file PDF-nya saja dengan cara men-scan barcode yang tersedia di tiap stand perusahaan,” jelas Zumhan.
Dengan pendaftaran loker secara hybrid ini diharapkan pelamarnya supaya lebih cepat dan lebih efisien dan mengurangi beban biaya pencari kerja (pencaker).
“Karena seperti kita tahu rata-rata satu lamaran fisik itu biayanya Rp 5.000 sampai Rp10.000 lah untuk menyiapkan berkas lamaran. Nah, kalau misalkan ada ada 10 perusahaan yang mau dilamar nih, mereka kan bisa jadi mengeluarkan biaya untuk berkas persyaratan lamaran bisa Rp50.000 sampai Rp100.000,” imbuh Zumhan.
Lebih dari itu, para pencaker juga dituntut untuk lebih melek digital. Tapi Zumhan mengakui kadang-kadang para pencakernya sendiri masih khawatir untuk melamar secara online dan masih mengandalkan membawa berkas lamaran fisik ke perusahaan.
“Padahal sama saja sebetulnya kalau diminta berkas lamaran dalam bentuk file PDF atau lamaran online juga pasti akan dibaca oleh perusahaan yang dituju,” ujarnya.
Zumhan menerangkan Job Fair ini merupakan salah satu program Bupati Bandung dalam rangka menurunkan angka pengangguran.
“Menurut data dari BPS, angka pengangguran Kabupaten Bandung dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini menurun dari angka 8,58% pada tahun 2021, menjadi 8,32% pada tahun 2022. Untuk tahun 2023 ini menurut BPS angka pengangguran juga mengalami penurunan hingga mencapai 6,98% atau mencapai 126 ribu orang yang masih menganggur,” urai Zumhan.
Selain Job Fair, program lain dari Disnaker Kab Bandung dalam rangka menekan angka pengangguran yaitu dengan menggelar pelatihan-pelatihan yang berbasis kompetensi maupun berbasis masyarakat.
“Karena kita tahu sektor formal itu tidak akan menampung semua pengangguran. Justru sector informal itulah seperti UMKM, sektor pertanian itu yang akan membantu menurunkan pengangguran,” jelas Zumhan.
Selain itu juga ada program pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI), dengan mengadakan pelatihan Bahasa asing Korea dan Jepang, dengan satu paket pelatihan mencapai 20 orang.(*)