SOREANG – Sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang berpotensi di bidang peternakan domba, Kabupaten Bandung berhasil jadi Juara Umum Jambore Peternakan Nasional tahun 2017, di Bumi Perkemahan dan Taman Wisata Cibubur, Minggu (24/9/17.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kantor Staf Kepresiden menggelar acara tersebut, untuk memberikan pesan bahwa sub sektor peternakan mempunyai peranan penting untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani.
Jambore bertema “Masyarakat Sehat dan Cerdas dengan Protein Asal Ternak”, yang diartikan peningkatan konsumsi protein hewani asal ternak dapat dimaknai juga sebagai upaya mengoptimalkan pangsa pasar domestik yang sekaligus juga merupakan simbol kebangkitan ekonomi kerakyatan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. Tisna Umaran,MP menyebutkan, dari 700 orang peserta dan 1.200 ekor domba yang dilombakan dengan berbagai kategori, domba asal Kabupaten Bandung mendominasi meraih juara.
“Dari Kabupaten Bandung kita kirimkan 92 ekor domba hasil seleksi sebelumnya. Karena unggul mendominasi beberapa kategori, makanya kita juara umum,” ucap Tisna saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/9/17).
Lebih lanjut Tisna mengatakan, walaupun berbagai kontes nasional telah diikuti para peternak Kabupaten Bandung, namun moment ini adalah kontes Piala Presiden yang diikuti pertama kalinya.
Pada intinya, ucap Tisna, kontes ini diharapkan bisa lebih meningkatkan sisi budidaya dan teknologi, apakah dari segi pangan dan peternakan ataupun mengenai pemeliharaan.
“Sehingga lebih maksimal untuk menghasilkan domba yg berkualitas. Sesungguhnya Plasmanutfah dari Kabupaten Bandung itu sangat bagus sebagai bibit, bisa dibilang gudangnya domba garut,” imbuhnya.
Selain itu dalam pembinaan peternak, tentu harus terjalin komunikasi yang intensif antara pemerintah, peternak dan dunia usaha sehingga semua hambatan bisa teratasi, bahkan kata Tisna, pihaknya akan memfasilitasi untuk event serupa tahun depan.
“Dari pemkab akan memfasilitasi untuk event tingkat Kabupaten, rencananya tahun depan. Dengan menjadikan momentum kontes baik tingkat provinsi atau nasional, sebagai barometer keberhasilan pembangunan peternakan domba d Kabupaten Bandung,” ucap Tisna.
Menurutnya saat ini peternakan jadi salah satu penyokong ekonomi rakyat yang memiliki potensi tersendiri. Namun di sisi lain masih perlu untuk ditingkatkan karena masih banyak yang belum memenuhi skala ekonomis.
“Perbaikan usaha peternakan harus secara komprehensif dikembangkan dari hulu sampai hilir, dan penekanan pada proses bisnis sehingga mempunyai nilai tambah dan daya saing yang kuat untuk meningkatkan pendapatan peternak,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Peternakan Disnakkan Kab Bandung, Hera Hendrawan menguraikan, acara yang sudah berlangsung sejak 22 September 2017 itu diikuti kurang lebih 1.200 peternak dan stakeholder, yang diisi dengan kontes dan seni ketangkasan Domba Garut, Kontes Kambing Kaligesing, eksibisi ternak oleh peternak sapi, ayam lokal, itik, serta kelinci.
“Keunggulan Kabupaten Bandung sehingga menjadi juara umum yakni karena kita mendominasi raihan juara. Seperti Juara 1 dan 2 raja pedaging dengan bobot 93,3 kg dan 89,3 kg, juara 1 dan 6 ratu induk, serta juara 3 raja kasep calon pejantan bernama Rancage, milik Bapak Bupati H.Dadang M.Naser,” terangnya.
Hera menandaskan, selain itu domba asal Kabupaten Bandung juga berhasil menjadi juara 1,2 dan 3 lomba ketangkasan kelas A (70 kg ke atas) serta juara 3 kejuaraan petet jantan.
“Kami harap, selain jadi potensi ekonomi, keunggulan para domba juara ini harus dilestarikan agar, genetik dari kualitasbsang juara tetap bisa dikembangbiakan ke depannya,” ucap Hera.