SOREANG, Balebandung.com – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Juhana menyatakan, dampak dari pandemi Covid-19 ini, hampir selama dua tahun ini anak-anak sekolah melaksanakan kegiatan pembelajaran atau pendidikan melalui daring.
Namun saat ini, Dinas Pendidikan maupun pihak sekolah sedang mempersiapkan pembelajaran tatap muka di lingkungan sekolah.
“Selama ini kan hampir dua tahun, kegiatan pembelajaran melalui daring. Seperti apa adaptasi kesiapannya, yaitu adaptasi kesiapan mental anak. Jangan juga terjadi euforia PTM berlebihan, terjadi kerumunan dan lain sebagainya. Mental anak, psikologis anak karena sudah lama tak bertemu. Euforia PTM harus ditahan,” kata Juhana kepada wartawan, Sabtu (28/8/21).
Juhana pun mengungkapkan, strategis pembelajarannya harus dikombinasikan antara daring dan luring. Kalau misalkan belajar tatap muka atau luringnya satu hari, artinya sisanya dilaksanakan secara daring.
“Kalau pembelajaran tatap mukanya dua hari, sisanya daring. Kombinasi antara kegiatan belajar tatap muka terbatas atau masuk kelas dengan daring. Hal itu menjadi new normalnya pendidikan ke depan. Saya pikir, kalaupun nanti tidak ada pandemi corona, sistem pembelajaran daring ini bisa dipertahankan. Mungkin saja, daring dalam hal-hal tertentu lebih efektif untuk menjelajahi atau mencari informasi yang dibutuhkan oleh anak, lebih cepat, leluasa dan lebih bebas bagi anak,” tutur Kadisdik.
Juhana mengatakan, dalam proses pembelajaran tatap muka itu tidak boleh lebih dari 50 persen dari kapasitas di dalam ruang kelas.
“Kesiapan sekolah, mulai dari persiapan sarana dan prasana tempat cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bahkan sudah saya kontrol, semuanya (sekolah) sudah siap. Ketersediaan masker, jika ada anak lupa pakai masker, sekolah sudah menyiapkan masker,” jelasnya.
Selain itu, pihak sekolah menyiapkan pengukur suhu, dan para guru sudah divaksin. Saat pembelajaran tatap muka dilaksanakan, kata Juhana, hitungannya sekitar 80 persen gurunya sudah divaksin. Kemudian para siswanya harus sudah divaksin.
“Hari ini, mulai vaksinasi untuk pelajar di SMP di Baleendah sudah dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Ia pun berharap pelaksanaan vaksinasi terhadap para siswa dipercepat untuk menambah optimisme dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Selain persiapan sarana dan prasarana, para guru dan siswanya diharapkan sudah divaksin.
“Model pembelajaran kurikulumnya diadaptasikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Jadi semakin optimis pembelajaran tatap muka di ruang kelas bisa dilaksanakan. Tapi tetap kuncinya, mudah-mudahan kedepan, memasuki level dua dan level satu selesai corona,” kata Juhana. ***