Kampung Kreatif Ciaro Guna Mencapai Hidup Masyarakat Berkualitas

oleh
oleh
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH,S.Ip.,M.Ip meninjau program P2WKSS di Desa Ciaro Kec Nagreg Kab Bandung, Rabu (12/9/18). by Humas Pemkab

NAGREG – Sejak verifikasi awal, Program Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung pada 14 Maret 2018 lalu, revitalisasi pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bekerjasama dengan berbagai pihak sudah sesuai target.

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH,S.Ip.,M.Ip mengatakan, P2WKSS menjadi program untuk mendorong peningkatan perempuan dengan menggunakan pola pendekatan lintas bidang pembangunan, terkoordinasi dan diarahkan kepada peningkatan kesejahteraan keluarga guna mencapai tingkat hidup yang berkualitas.

“Reviltalisasi dari program P2WKSS ini harus berkelanjutan. Walau sesuai target, selain pembangunan infrastruktur, peningkatan SDM masyarakat dengan terjadinya perubahan pola pikirnya, program ini harus terus berdampak positif bagi keberlangsungan kehidupan di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg dari berbagai aspek, dan menghapus imej Ciaro desa tertinggal,” ungkap bupati saat verifikasi akhir program P2WKSS di Desa Ciaro, Rabu (12/9/18).

Mengenai verifikasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), menurut bupati program tersebut dijadikan sebagai pemberian penghargaan kepada para pelaksana program terpadu P2WKSS.

“Verifikasi ini akan mendorong dan meningkatkan gairah para pelaksana di daerah, sasarannya ya supaya kita lebih meningkatkan prestasi dalam melaksanakan program, juga menetapkan desa pelaksana P2WKSS yang sesuai kebijakan pemerintah pusat,” imbuhnya.

Dadang Naser menyebutkan, verifikasi yang dilakukan bersama Pemprov Jabar, Perangkat Daerah (PD) Pemkab Bandung, pihak swasta juga dari akademisi, diharapkan bisa menghasilkan gambaran efektivitas pelaksanaan dari program P2WKSS dan dampaknya.

“Kita harapkan ini bisa menghasilkan evaluasi untuk menilai hasil dari pelaksanaan program. Setelah ini kita akan mendapatkan gambaran dari efektivitas pelaksanaan, dampak terhadap kesetaraan dan keadilan gender, peran, akses, kontrol dan manfaat yang dirasakan perempuan beserta para keluarga di Desa Ciaro ini,” urai Dadang.

Baca Juga  Media Jadi Mitra Strategis Pemkab dalam Pembangunan

Pada kesempatan itu pula, bupati mengapresiasi terbentuknya Kampung Kreatif Sabilulungan di Desa Ciaro, sebagai gebrakan baru dan bukti komitmen Pemkab Bandung dalam mendukung pengarusutamaan gender. Kampung kreatif tersebut menurutnya akan mencerminkan hasil dari pembinaan program P2WKSS di Ciaro, yang manfaatnya bisa dirasakan oleh semua kalangan.

“Kita apresiasi hadirnya Kampung Kreatif di Ciaro, namun jangan cepat berpuas diri karena masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus kita kejar dalam pembangunan ini. Contohnya pembangunan infrastruktur jalan rusak, penguatan ekonomi UMKM dan BUMdes, kesehatan, pendidikan, sosial budaya juga lingkungan. Semua PD agar terus menyisir wilayah mana saja yang perlu diintervensi APBD, APBDes melalui perencanaan program dan anggaran untuk pembangunan, supaya merata,” pesannya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung, H. Hendi Ariadi Purwanto, SH, M.Si menyebutkan, di Kampung Kreatif Sabilulungan, tersedia juga beberapa fasilitas yang mendukung pemenuhan hak anak, seperti infrastruktur ramah anak yakni, Mural Eamah anak, adanya alat permainan edukatif bagi anak dan dilakukan juga pembentukan RW Ramah Anak.

“Selain itu, pengarustamaan gender di bidang pendidikan agar para perempuannya memperoleh informasi, pengetahuan, keterampilan yang berdampak pada pemberdayaan perempuan yang mampu mendongkrak ekonomi keluarga. Lalu kita intervensi pemberdayaaan kesehatan juga, sebagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat, kepada 100 KK binaan yang tinggal di perbukitan, dengan luas wilayah sekitar 675 hektar dengan jumlah penduduk laki-laki 4.364 orang dan perempuan 4.085 orang itu,” urai Hendi.

Dia menyebutkan, dalam keberhasilan program P2WKSS, sudah dilakukan berbagai kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan, penyuluhan, pemberian bantuan fisik, pembangunan infrastruktur seperti posyandu, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 35 unit, penyaluran pipa air ke rumah warga, pembangunan drainase, bantuan pembangunan penerangan jalan umum di 9 titik jalan desa, pengecatan rumah, pemberdayaan lansia oleh TP PKK Kabupaten Bandung dan kegiatan lainnya.

Baca Juga  Puluhan Bangli di Sempadan Citarum Dibongkar

“Selain dari PD Tim Pembina program, CSR pihak swasta dan FKBS (Forum Kabupaten Bandung Sehat) juga melakukan pembangunan dua unit MCK dan bantuan hibah untuk perbaikan rumah rusak berat dari DWP (Dharma Wanita Persatuan) Kabupaten Bandung, juga Perguruan tinggi Dharma Husada yang melakanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di lokasi P2WKSS,” paparnya.***

No More Posts Available.

No more pages to load.