Kang DS; Kota Baru Tegalluar Sudah Terwujud

oleh
oleh
H.M. Dadang Supriatna, S.I.P.,M.Si menggelar reses ke III Masa Sidang I tahun 2017, di GOR Desa Cileunyi Kulon, Kec Cileunyi, Rabu (8/11/17).
H.M. Dadang Supriatna, S.I.P.,M.Si menggelar reses ke III Masa Sidang I tahun 2017, di GOR Desa Cileunyi Kulon, Kec Cileunyi, Rabu (8/11/17).
H.M. Dadang Supriatna, S.I.P.,M.Si menggelar reses ke III Masa Sidang I tahun 2017, di GOR Desa Cileunyi Kulon, Kec Cileunyi, Rabu (8/11/17).

CILEUNYI – Pengembangan Kota Baru Tegalluar yang diwacanakan sejak tahun 2001, kini tampaknya mulai terwujud. Terlebih di kawasan kota baru itu kini sedang disiapkan Stasiun Tegalluar untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Anggota DPRD Kabupaten Bandung H.M. Dadang Supriatna, S.I.P.,M.Si mengatakan dengan kehadiran proyek kereta cepat bisa makin mempercepat terwujudnya Kota Baru Tegalluar yang diinisiasi Asosiasi Kota Baru Tegalluar, sekaligus mempercepat pembangunan di kawasan itu.

“Saat ini PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia Cina) dan PT Wika sedang mengecek trase dan ketinggian elevasi landing kereta cepat. Kereta cepat ini ditargetkan beroperasi tahun 2019,” ungkap Kang DS, sapaan Dadang Supriatna, saat menggelar reses ke III Masa Sidang I tahun 2017, di GOR Desa Cileunyi Kulon, Kec Cileunyi, Rabu (8/11/17).

Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Bandung ini menyatakan Kota Baru Tegalluar sudah terwujud. Hanya saja masih harus diimbangi lagi dengan details engineering design (DED) dan tata ruangnya.

“Kalau software-nya itu sudah terwujud Kota Baru Tegalluar, tinggal harus diimbangi dengan DED dan Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) yang baru, untuk kemudian dibangun hardware atau infrastrukturnya,” terang Dadang.

Karena itu, imbuh DS, agar tidak sekadar jadi penonton, warga Kabupaten Bandung harus bersiap menghadapi percepatan pembangunan, khususnya persiapan sumber daya manusia.

“Di Kota Baru Tegalluar itu akan ada pembangunan di bidang industri, permukiman, jasa, perdagangan, perhotelan, dan pariwisata. Jangan sampai kita jadi penonton saja. Miris kalau ada pembangunan Kota Baru Tegalluar tapi masih banyak pengangguran. Karena itu harus disiapkan SDM-nya,” tandasnya.

Dadang yang juga menjabat Ketua Asosiasi Kota Baru Tegalluar saat dirinya masih menjadi Kepala Desa Tegalluar ini menerangkan KBT yang total luasnya mencapai 3.500 hektare ini mencakup empat kecamatan yaitu Bojongsoang, Solokanjeruk, Cileunyi, dan Kecamatan Rancaekek.

Baca Juga  Kades Tegalluar Lepas 9 Warganya Magang ke Jepang

Dari keempat kecamatan tersebut mencakup pula 12 desa. Di Bojongsoang yaitu Desa Tegalluar sendiri, di Kecamatan Solokanjeruk termasuk Desa Solokanjeruk, Bojongemas, dan Desa Rancakasumba, Di Kecamatan Cileunyi termasuk Desa Cimekar, Cileunyi Wetan, Cileunyi Kulon, Cinunuk, dan Cibiru Hilir. Kecamatan Rancaekek termasuk Desa Tegal Sumedang, Sukamanah dan Rancaekek Kulon.

“Dari total luas lahan Kota Baru Tegalluar, 10% lahannya harus dibangun danau buatan untuk penampung air, terminal banjir maupun cadangan air bawah tanah. Tiap-tiap industri yang berdiri di Kota Baru Tegalluar juga harus memberikan kontribusi lahannya seluas 10% untuk pembuatan danau,” kata dia.

Danau buatan atau embung-embung itu nantinya akan berfungsi sebagai peredam banjir, tempat cadangan air bawah tanah, bahkan bisa menjadi sumber air baku PDAM Tirtaraharja dan destinasi wisata. [iwa].

No More Posts Available.

No more pages to load.