BANDUNG – Calon Gubernur Jawa Barat nomer 2 Tb Hasanuddin (Kang Hasan) menyatakan dana yang terkumpul Rp 5 miliar dalam Rapat Konsolidasi dan Koordinasi Pemenangan Pilkada Serentak Jabar di Hotel Horison Bandung, akan digunakan untuk melakukan serangan udara.
“Kami akan meng-create ‘serangan udara’ dengan dana Rp 5 miliar tersebut,” ungkap Kang Hasan saat konferensi pers di Hotel Horison Bandung, Minggu (3/6/18).
Sedangan untuk ‘serangan darat’, pihaknya kan melakukan strategi kampanye door to door. Kang Hasan menyebut dari Benteng Muda Indonesia (BMI) sudah siap 1.500 orang, Taruna Merah Putih 1.500 orang, ditambah anggota DPR/DPRD serta Bacaleg 1.500 orang.
“Sehingga serangan darat terakhir dari ketiga komponen itu, kami perintahkan 4.500 orang, masing-masing untuk merekrut 100 orang, dilakukan dengan cara door to door sampai hari H. Dengan 450.000 orang secara door to door, hasilnya nanti kita akan lihat pada hari H tanggal 27 Juni. Jadi, jangan melihat hasil survei abal-abal, saya tidak percaya,” beber Hasan.
Serangan darat juga disiapkan Cawagub Anton Charlyan yang mengerahkan para relawan dari 400 elemen. “Dari ke-400 elemen relawan tersebut kami siapkan 10 ribu relawan untuk door to door selama sebulan kurang ini,” kata Anton.
Namun Anton mengeluhkan kendala yang ditemuinya di lapangan di mana sekitar 30% e-KTP yang dikumpulkan para relawannya, ternyata belum terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Ini perlu kita waspadai bersama. Sekitar 30% e-KTP yang dikumpulkan para relawan kami belum terdaftar di KPU. Contohnya di Bogor, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Bogor belum terdaftar. Dan silahkan dicek, saya sendiri belum terdaftar. Kalau anak dan istri saya sudah terdaftar. Padahal saya juga sudah e-KTP,” keluh Anton.***