
CIANJUR – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin menemui para nelayan di Pantai Jayanti, Kabupaten Cianjur, Rabu (25/4/18). Saat berdialog, Kang Hasan dicurhati buruknya pembangunan tanggul pemecah ombak di Pantai Jayanti.
Salah satu nelayan bernama Dadam (49) mengeluhkan proyek yang dibangun oleh Pemprov Jabar itu seperti buang-buang uang negara. Tanggul yang dibangun cuma membelokkan arus pantai saja. “Pembangunan proyek tersebut tanpa ada sosialisasi dulu dengan nelayan di sini. Tahu-tahu beres,” ungkap Dadam.
Tak hanya itu, lanjut Dadam, garasi kapal laut yang dibangun ukurannya kecil, sehingga kapal nelayan tidak bisa merapat ke sana. “Lihat aja, banyak kapal nelayan yang tidak bisa bersandar,” ucap Dadam di hadapan Kang Hasan.
Dadam berharap, Kang Hasan ke depan bisa membantu nelayan Jayanti kelak perihal perekonomian. Sehingga nelayan di sana, ketika cuaca sedang buruk, tetap bisa mendapatkan penghasilan untuk anak dan istrinya. Dia pun mengingatkan, jika Kang Hasan jadi orang nomor satu di Jabar, jangan sampai seperti gubernur yang sudah-sudah, banyak yang melupakan para nelayan.
Mendengar keluhan itu, Kang Hasan menilai seharusnya Pemprov Jabar terlebih dahulu berkomunikasi dengan nelayan di Jayanti. Contohnya pembangunan garasi kapal, seharusnya ada perhitungan matang. Total nelayan di Jayanti diketahui berjumlah 900 orang lebih, sehingga kebutuhan tempat bersandar kapal mereka harus berukuran besar.
“Struktur dermaga di Jayanti keliru. Ini harus direvisi, bentuk pemecah ombak dan sebagainya,” tegas purnawirawan jenderal bintang dua itu.
Di hadapan para nelayan, Kang Hasan berjanji akan menyiapkan asuransi khusus nelayan ketika mereka gagal melaut akibat cuaca buruk. Asuransi itu penting bagi mereka untuk tetap menyambung hidup ketika mata pencaharian terhenti sementara.
“Petani itu kalau gagal panen ada asuransinya. Kalau nelayan yah ketika gagal melaut, karena sebab alam,” ujar Kang Hasan.
Mantan pengawal Presiden BJ Habibie itu berjanji, jika Allah berkenan menjadikannya gubernur, dia akan kembali lagi ke Jayanti. “Saya tidak ingin membohongi. Masa saya wajah penipu. Tentara mah kalau iya, yah iya. Kalau tidak yah tidak,” tegasnya.
Bersama calon wagubnya Anton Charliyan (Kang Anton), Kang Hasan bertekad akan menjadi pemimpin yang amanah dan transparan. Setiap warga di Jawa Barat harus harus punya akses terhadap pemimpinnya untuk menyampaikan berbagai hal. Mantan pimpinan Komisi I DPR itu mengaku telah menyiapkan program Molotot.com. Akses tersebut bisa digunakan melalui media sosial WhatsApp, sekaligus media untuk mengawasi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jabar ke depan.
“Saya pernah jadi ajudan para pemimpin. Kadang suka ada bisikan yang tidak-tidak dari kiri dan kanannya. Melalui Molotot.com, insya Allah semuanya menjadi transparan,” pungkas Kang Hasan.***