BANJARAN, Balebandung.com – Ketua DPRD Kabupaten Bandung Sugianto menyatakan dirinya mendukung Pasanggiri Pop Sunda Daya Mahasiswa Cabang Kabupaten Bandung (Damas Cakaba) yang digelar di Mountain Breeze Clubhouse, Jl. Raya Banjaran Kab. Bandung, Minggu (1/12/19).
Menurut Kang Sugih, sapaan Sugianto, ajang Pasanggiri Pop Sunda memiliki potensi luar biasa yang melibatkan kaum milenial dalam rangka regenerasi penyanyi pop sunda dan melestarikan seni sunda.
“Saya selaku Ketua DPRD Kabupaten Bandung tentunya mengapresiasi, dan sangat mendukung Pasanggiri Pop Sunda yang diinisiasi Damas Cakaba yang bekerjasama Disparbud Kabupaten Bandung ini. Tentunya ini merupakan kegiatan yang sangat positif dan memiliki potensi yang luar biasa, yang harus terus digali oleh Damas Cakaba dalam rangka regenerasi pop sunda, yang secara lebih luas lagi juga memperkenalkan seni dan budaya yang ada di wilayah Kabupaten Bandung,” ungkap Sugih saat menghadiri Final Pasanggiri Pop Sunda Damas Cakaba, Minggu (1/12).
Sugih menjelaskan, dalam setiap lagu pop sunda yang dilombakan ini juga tergambarkan bagaimana potensi alam Kabupaten Bandung khususnya, dituangkan dalam nada atau lirik lagu.
“Sehingga ini paling tidak mengingatkan kita akan suasana desa, khususnya lagi soal kelestarian Sungai Citarum dan sentuhan-sentuhan lainnya yang memang bersentuhan dengan nilai-nilai dasar masyarakat Kabupaten Bandung seperti nilai sabilulungan,” papar Sugih.
Terlebih lagi menurutnya dengan para peserta pasanggiri yang berasal dari kaum milenial berusia usia 10-18 tahun, yang akan melanjutkan generasi pop sunda di masa yang akan datang.
“Artinya mereka punya harapan di masa depan terkait bakat dan kemampuan mereka karena masih muda muda, sehingga diharapkan mudah-mudahan regenerasi seni budaya khususnya pop sunda bisa berjalan dan seni sunda lebih lestari dan makin dicintai kaum muda,” ucap Sugih.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kab Bandung Aten Sonadi menambahkan, kegiatan Pasanggiri Pop Sunda Damas ini sangat menarik untuk terus dilanjutkan dan menjadi event rutin tahunan.
“Karena bukan sekedar untuk pelestarian seni budaya di Kabupaten Bandung, lebih dari itu juga kegiatan ini merupakan ajang pencarian bakat dari teman-teman milenial dan menjadi salah satu strategi dalam rangka pemajuan kebudayaan di wilayah Kabupaten Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya,” kata Aten.
Pihaknya berharap kegiatan ini untuk terus dikembangkan, dikelola dan dimenej dengan baik, sehingga menghasilan industri kreatif di bidang kebudayaan dan mendukung pariwisata di Kabupaten Bandung.
“Kita berharap dapat menghasilkan industri kreatif kebudayaan, yang pada akhirnya tentu akan mendorong ekonomi di masyarakat, juga keahlian skill dari teman-teman yang menjadi peserta ini nantinya bisa dilirik industri musik dan sehingga punya nilai jual dan bukan sekedar dalam rangka pelestarian budaya,” ujar Aten.
Dengan pelestarian budaya melalui ajang pasanggiri pop sunda ini, imbuh Aten, paling tidak juga bisa menjadi penyaring bagi kaum milenial yang hidup di tengah derasnya pengaruh teknologi informasi dan gadget, sehingga karakter anak muda dapat dibangun melalui ajang kesenian sunda.
“Pasanggiri Pop Sunda ini juga menjadi bagian pembangunan karakter teman-teman kaum milenial khususnya, yang menjadi kegiatan positif dan jadi filter di tengah kehidupan global kaum milenial saat ini yang banyak terpengaruh teknologi informasi dan gadget,” tutup Aten.
Pasanggiri Pop Sunda 2019 merupakan hasil kerjasama Daya Mahasiswa Sunda Cabang Kabupaten Bandung (Damas Cakaba) dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kab Bandung, Bank bjb, BandungMusic, dan Balebandung.com menjadi media partner kegiatan rutin tahunan dari Damas Cakaba ini.***