KAB BANDUNG – Genangan banjir akibat luapan Sungai Citarum di kawasan permukiman Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung tidak terlalu berdampak terhadap pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Bahkan para petugas PIN maupun tenaga medis seperti dokter yang membawa vaksin polio tampak tetap bersemangat menuju lokasi Pos PIN, meski mereka harus menerobos banjir dengan berjalan kaki maupun naik perahu.
Seperti yang dialami para petugas Puskesmas Dayeuhkolot dan Puskesmas Baleendah beserta para dokternya, yang harus menerobos banjir untuk menuju lokasi Pos PIN. Tampak seorang petugas Puskesmas Dayeuhkolot harus naik perahu untuk menuju Pos PIN tersebut.
“Memang ada sedikit kendala banjir di Dayeuhkolot atau di Baleendah, tapi tidak terlalu masalah karena Pos PIN nya tidak kebanjiran. Kalau ada Pos PIN yang kebanjiran pun bisa dipindah ke rumah kader Posyandu atau rumah RW setempat. Jadi ibu-ibu bersama balitanya tetap ke Pos PIN. Bahkan kalau tidak datang ke Pos PIN nanti ada petugas yang sweeping, baik di Dayeuhkolot maupun Baleendah,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Achmad Dedi Kustijadi kepada Balebandung.com, Selasa (8/3/16).
Lebih rinci Dedi menyebut Pos PIN di lokasi banjir antara lain di Kelurahan Andir Kec Baleendah ada di RW 6, 7, 9, 13 dan sebagian RW 10. Kemudian di Kelurahan Baleendah RW 22 Kampung Cieunteung.
“Di Kelurahan Andir, pelayanan Pos PIN RW 7 pencapaian berkisar 79% karena ada warga korban banjir yang mengungsi dan sakit,” sebut Dedi.
Sementara di Kecamatan Dayeuhkolot Pos PIN di lokasi banjir terdapat di Kampung Bolero dan Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, selain di RW 1, 2, dan RW 14 Desa Citeurep.
Kadinkes menandaskan pelaksanaan Pos PIN di lokasi bajir tetap berjalan, sepanjang banjirnya masih bisa diatasi. “Kalau tidak datang ke Pos PIN, petugas akan sweeping hari itu juga,” tegasnya.
Dedi mengapresiasi kepada para petugas dari Puskesmas Dayeuhkolot dan Baleendah. “Ya, mereka semangatnya tinggi dan ikhlas. Saya mengapresiasi pengabdian mereka dan mengucapkan nuhun untuk para petugas Puskesmas Dayeuhkolot dan Baleendah,” ucapnya.
Camat Dayeuhkolot Adjat Sudrajat menambahkan, banjir di wilayahnya malah makin menambah semangat para petugas Pos PIN dan warga yang kebanjiran untuk datang mendapatkan vaksin polio bagi balitanya.
Adjat menyebutkan di Desa Dayeuhkolot, di lokasi Pos PIN nya ada di RW 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 13, dan RW 14, semuanya pindah ke rumah kader dalam RW yang sama, karena lokasi Pos PIN nya kebanjiran.
“Tapi semuanya bisa diamankan, malah dalam pelaksanaan Pos PIN di Dayeuhkolot para petugas dan warga tetap semangat melaksanakan vaksinasi dengan tetap dalam situasi yang meriah dan nyaman,” ucap Adjat.
Salah seorang petugas Pos PIN dari Puskesmas Dayeuhkolot (PKM), Iin Herlina menyebutkan sasaran balita di lokasi banjir Dayeuhkolot terdapat bayi dari 0 hingga 11 bulan sebanyak 661 dan 12-59 bulan sebanyak 2.757 balita, dari 37 Pos PIN se-PKM Dayeuhkolot.
Iin sendiri mengalami harus menerobos banjir untuk menuju lokasi Pos PIN di RW 4 Desa Dayeuhkolot. “Ya, seru juga sih..menerobos banjir menuju Pos PIN. Kita mah tetap semangat meski kaki jadi gatel-gatel karena air banjir, soalnya kita nggak pakai alas kaki juga. Kalau saya sih, lebih takutnya perahunya kebalik pas menerobos banjir. Tapi seru juga sih naik perahunya berasa di Gua Pindul Yogya,” ucap Iin sambil tertawa. (iwa)