BANDUNG – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jawa Barat membentuk gerakan Kesatuan Angkatan Muda Muhammadiyah (KAMMu) yang mendeklarasikan sikap netral dalam Pilpres 2019. Deklarasi ini di laksanakan pada Minggu 17 Maret 2019 secara bersamaan di seluruh daerah di Jawa Barat.
Seluruh AMM yang bergabung dalam KAMMu ini bertekad untuk terus melakukan pendidikan politik kepada seluruh kader Muhammadiyah di Jawa Barat agar memiliki wawasan politik yang luas dan sikap politik yang matang.
Deklarasi netral ini diinisiasi oleh berbagai AMM di seluruh Jawa Barat, mulai dari Kota Bandung, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Tasikmalaya dan berbagai daerah lainnya.
Deklarasi KAMMu ini terbentuk sebagai bentuk tindak lanjut dari Surat Edaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menginstruksikan seluruh elemen Muhammadiyah agar netral dan menjaga sikap dalam pilples tahun 2019 ini.
Deklarator AMM Kota Bandung Siti Aisah menyatakan KAMMu ini lahir sebagai ikhtiar nyata AMM Jawa Barat yang bersatu dalam menjaga netralitas Muhammadiyah secara lembaga, dan kondisivitas pemilu di Jawa Barat.
Menurut Aisah, sikap KAMMu Jabar yang menegaskan netral dalam kompetisi politik praktis dan ikut mewujudkan kondisivitas pemilu presiden di Provinsi Jawa Barat ini tentunya patut diapresiasi.
“Muhammadiyah secara kelembagaan pada tahun 2002 memang telah menetapkan keputusan organisasinya Muhammadiyah tidak boleh dilibatkan dalam politik praktis dan harus menjaga jarak dan kedekatan dari semua parpol. Hal ini termaktub dalam Khittah Denpasar tahun 2002,” tandas Aisah.
Deklarator KAMMu Bekasi Aiman Syarif meyatakan Muhammadiyah besar dan dapat berdiri tegak di nasional maupun internasional ini adalah merupakan warisan berharga dari KH Ahmad Dahlan yang patut dijaga sebagai pewaris persyarikatan ini.
“Jangan sekali-kali kita nodai warisan berharga ini dengan kepentingan-kepentingan politik individu yang dapat melukai persyarikatan. Mari kita jaga ukhuwah, menegakan amar ma’ruf nahi mungkar sebagai jalan dakwah persyarikatan ini,” seru Aiman.
Deklarator KAMMu Kabupaten Tasikmalaya Hilma Faniar menegaskan, tidak layak dan tidak pantas ketika nama besar Persyarikatan Muhammadiyah dicatut dalam kontestasi pilplres.
“Sebagai organisasi kader Muhammadiyah dan Angkatan Mudanya harus tetap fokus ke amal dan darma bakti serta menjaga kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bukan hal-hal yang memecah belah persatuan ummat dengan cara saling catut nama persyarikatan baik mendukung paslon 01 ataupun 02,” tegas Hilma.
Nih, poin pernyataan sikap deklarasi netral KAMMu Jabar:
1. Dalam rangka menindaklanjuti Instruksi PP Muhammadiyah No. 02/INS/I.0/E/2019 tentang Menjaga Netralitas Persyarikatan dan Amal Usaha dan Khittah Denpasar Muhammadiyah tahun 2002, maka dengan ini kami atas nama Kesatuan Angkatan Muda Muhammadiyah (KAMMu) Jawa Barat dengan ini menyatakan netral dari segala bentuk keberpihakan dalam Pemilu Presiden 2019;
2. Menolak segala bentuk pencatutan dan penyalahgunaan nama Persyarikatan Muhammadiyah dan seluruh Organisasi Otonom dan Amal Usaha Muhammadiyah ke dalam aktivitas politik praktis di level mana pun;
3. Mengajak seluruh warga Muhammadiyah, Angkatan Muda Muhammadiyah dan seluruh elemen Muhammadiyah lainnya se-Jawa Barat untuk sama-sama menyikapi pemilu tahun 2019 dengan bijak dan penuh khidmat dalam semangat persaudaraan, sehingga tercipta pemilu yang sehat dan kondusif di Jawa Barat.
Dengan adanya pernyataan sikap bersama ini maka KAMMu Jabar menaruh satu harapan besar bahwa seluruh elemen Muhammadiyah Jabar dapat berkontribusi dalam menwujudkan pemilu yang kondusif di Jawa Barat. ***