MAJALAYA,balebandung.com – Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung Hj. Renie Rahayu Fauzie mengungkapkan bahwa persoalan bencana banjir yang rawan terjadi di Majalaya dan sekitarnya, Kabupaten Bandung, harus ada penataan lingkungan yang diawali dengan pengerukan aliran air Sungai Citarum dan anak-anak sungai di kawasan tersebut.
“Di antaranya harus ada pengerukan endapan sedimentasi aliran Sungai Citarum yang masuk kawasan Desa Majalaya dan Desa Sukamaju Kecamatan Majalaya, termasuk aliran Sungai Citarum yang masuk Desa Tanggulun Kecamatan Ibun. Karena aliran sungai itu belum ada upaya normalisasi,” kata Renie usai menemui korban banjir di Majalaya, Jumat (28/4/2023).
Tak hanya itu, imbuh Renie, penataan aliran Sungai Gandok Ciraab, anak Sungai Citarum yang masuk wilayah Desa Tanggulun dan Desa Majakerta Kecamatan Majalaya juga harus menjadi perhatian dalam upaya penanggulangan maupun antisipasi kejadian serupa dari ancaman banjir di kemudian hari.
“Saluran irigasi, Sungai Cikaro yang merupakan aliran air bersumber dari Sungai Citarum untuk mengairi lahan pertanian padi di kawasan Majalaya dan Solokanjeruk itu, juga harus menjadi perhatian dan ada upaya pengerukan endapan aliran air sungai itu. Sebab, pendangkalan aliran sungai menjadi salah satu penyebab Majalaya rawan banjir karena air yang mengalir tidak tertampung oleh penampang sungai,” kata Renie.
Renie mengungkapkan bahwa kawasan Majalaya itu berada pada tiga aliran sungai, yakni Sungai Citarum, Sungai Gandok Ciraab dan Sungai Cikaro. “Jadi ketiga sungai itu harus menjadi perhatian bersama dalam upaya pengendalian ancaman banjir yang terjadi di Majalaya,” katanya.
Ia juga berharap ada pemeliharaan rutin aliran sungai tersebut. Mengingat, kata dia, setiap tahun Majalaya masuk daerah rawan bencana banjir yang harus menjadi perhatian bersama.
“Kita juga berharap ada penataan lingkungan, mulai dari saluran drainase harus tetap bisa berfungsi dalam upaya normalisasi aliran air disaat terjadi turun hujan,” katanya.
Renie juga berharap kepada masyarakat yang ada di daerah rawan bencana banjir harus tetap meningkatkan kesiapsiagaan bencana. “Hal ini untuk mengurangi risiko bencana. Masyarakat harus tangguh dan siap selamat dalam mengahadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir disaat memasuki musim hujan,” ujarnya.***