Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale Bandung“Kids Zaman Now” Harus Mampu ‘Tahan Serangan’

“Kids Zaman Now” Harus Mampu ‘Tahan Serangan’

Kepala Kesbangpol Kab Bandung H.Iman Irianto,S.Sos saat Saresehan Wawasan Kebangsaan di Aula Kecamatan Banjaran, Selasa (14/11/17). by Humas Pemkab Bdg
Kepala Kesbangpol Kab Bandung H.Iman Irianto,S.Sos saat Saresehan Wawasan Kebangsaan di Aula Kecamatan Banjaran, Selasa (14/11/17). by Humas Pemkab Bdg

BANJARAN – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung H.Iman Irianto,S.Sos semangati ‘Kids Zaman Now’ untuk mampu menghalau segala ‘serangan’ informasi global yang masuk dari berbagai media. Iman menegaskan, mereka sebagai generasi muda harus punya strategi pinter dalam mengolah segala masukan, baik budaya, informasi, pengetahuan serta perubahan yang terjadi saat ini.

“Kids zaman now harus mampu tahan serangan. Bukan saja budaya, informasi bahkan ideologi luar yang saat ini sangat cepat berkembang di masyarakat. Jika dampaknya positif dan bermanfaat itu bagus untuk diaplikasikan. Tapi jika sebaliknya, para generasi muda harus cerdas berfikir dan bertindak untuk menyikapinya,” tegas Iman saat Saresehan Wawasan Kebangsaan di Aula Kecamatan Banjaran, Selasa (14/11/17).

Di hadapan 120 orang peserta pelajar yang berasal dari SMA/SMK di Kecamatan Banjaran, Arjasari dan Cangkuang itu, Iman menerangkan, keberadaan para pemuda diharapkan memiliki gagasan segar dalam mengisi setiap jengkal kebijakan yang lebih mengedepankan kepentingan besar di atas kepentingan pribadi atau kelompok, dengan idealismenya hingga berpeluang untuk dapat terjadi suatu perbaikan dalam setiap momentum perubahan bangsa, khususnya di Kabupaten Bandung.

“Namun bisa dirasakan saat ini, peran para kaum muda semakin hari semakin redup, bahkan nyaris tak terdengar. Eskalasi gerakan pemuda dalam menyikapi isu sosial kemasyarakatan di wilayah berjalan fluktuatif, bahkan terbilang minim gerakan yang massif dan radikal. Seperti perang status di media social, saling mengejek atau bahkan menebar kebencian yang berkaitan dengan Sara,” ungkapnya.

Situasi dan kondisi tersebut dikhawatirkan secara perlahan akan mengikis gerakan pemuda yang awalnya militan dan kritis dalam menyikapi isu sosial masyarakat, seolah menurun drastis. Peran sentral gerakan para pemuda sebagai penyambung lidah rakyat terancam semakin terkikis dan hilang.

“Posisi gerakannya yang berjalan lambat dalam merespons isu sosial kemasyarakatan, minimnya tingkat kekritisan dalam hal wacana, mungkin saja menyebabkan gerakan menjadi tidak solid. Sehingga daya tawar gerakan pemuda dalam mengupayakan perubahan sosial di hadapan masyarakat makin terdominasi oleh persoalan-persoalan dalam gerakan internal sendiri,” pungkasnya.

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img