
SOREANG – Hari beranjak siang usai upacara peringatan HUT RI-ke-71 di Lapangan Upakarti Soreang, Kabupaten Bandung. Matahari semakin terik mengundang dahaga dan perut kekerebekan atau keroncongan.
Di tengah kemeriahan Pawai Jampana di Plaza Upakarti, sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Kabupaten Bandung berkerumun di tengah masyarakat yang sedang menyaksikan Pawai Jampana. Di seberang sana ada Bupati dan Wakil Bupati Bandung sedang menonton rangkaian Pawai Jampana warganya.
Sama seperti warga lainnya, perut para pemuda KNPI Kab Bandung juga mulai terserang lapar dan haus. Lantas diperhatikan setiap pedagang makanan yang lewat sat upersatu. Pertama pedagang minuman, dibelilah beberapa botol. Kedua, lewat pedagang tahu, dibelilah karena lapar akibat menunggu waktu. Yang ketiga kalinya muncul tukang donat dengan lima tingkat rak donat yang tampak masih penuh isinya, diboronglah semuanya buat pangganjal perut.
“Hey, anak-anak siapa yang mau donat sini ambil,” seru Achmad Fajar, Wakil Ketua KNPI Kab Bandung. Mulanya anak-anak itu kecil ragu-ragu sembari memandangi rak-rak berisi donat. “Sini ambil,” ajak Riki Ganesha, pengurus KNPI Kab Bandung lainnya.
Anak-anak pun mulai mendekat dituntun orangtuanya. Tidak menunggu lama anak-anak lainnnya pun ikut merangsek mengerubungi tukang donat. Rak demi rak berisi donat pun ludes disikat bocah-bocah cilik. Pemandangan ini membuat pemuda terbengong-bengong, sambi tetap bercanda ketawa-tawa, melihat saking banyaknya anak-anak yan gmenyerbu donat.
“Kieu pemuda teh atuh,..Edankeun bray!” tandas Fajar, disambut gelak tawa para pemuda. Tampak hadir pula Ketua KNPI Kab Bandung Galih Hendrawan, Sekjen Hasbi Nassarudin, Bendahara Teja Sungkawa.
“Itu spontan saja kita. Kita lihat ada anak-anak yang lihat-lihat ke kita yang lagi duduk-duduk sambil makan tahu. Terus ada tukang donat lewat, ya kita panggil tukang donatnya dan menawarkan ke anak-anak kecil tadi,” kata Sekretaris KNPI Kab Bandung Hasbi Nassarudin kepada balebandung.com, Rabu (17/8/16).
Sepintas memang tampak sepele adanya “kegiatan bakti sosial spontan” mungkin istilahnya, para pemuda yang tergabung dalam KNPI Kab Bandung bagi-bagi donat gratis ke masyarakat. Tapi kalau kita punya kepekaan sosial, pasti bisa merabanya.
Artinya, para pemuda ini sudah punya kepekaan sosial. Ketika perutnya lapar di saat itu, tentu masyarakat pun merasakan hal yang sama, apalagi perut anak-anak. Apalagi donat memang makanan kesukaan anak-anak. Meski ada orangtuanya, tapi kalau ada yang menawari donat, tentu mereka suka. Menyenangkan hati anak-anak agar mereka tetap ceria dan semangat menyaksikan kemeriahan Peringatan HUT Kemerdekaan
Di dalam seonggok donat juga ada filosofisnya. Seperti kata tokoh pemuda nasional yang juga pengamat politik Eep Saefulloh Fatah, beda orang yang optimistis dengan pesimistis itu bisa dinilai dari donat. “Orang optimistis memakan donatnya, sementara kaum pesimistis sibuk memakan lubangnya,” kata Eep di suatu seminar.
Hidup ini seperti donat. Bolong hampa yang di tengah itu harus selalu ada supaya ia tetap bisa disebut donat. Tapi, yang kita nikmati adalah pinggirnya yang lembut, manis, dan lezat. Mari kita makan donat dengan cara yang benar, jangan dimakan lubangnya!. by Iwa Ahmad Sugriwa, Kabid Humas Kominfo DPD KNPI Kab Bandung.