LEMBANG – Kodim 0609 Kabupaten Bandung menyiagakan ratusan personel TNI untuk mengantisipasi dan menangani bencana alam yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Saat ini musim hujan masih turun yang dikhawatirkan bisa terjadi bencana longsor.
Dandim 0609 Letkol Kav Leonard Ginting mengungkapkan, personel TNI melalui jaringan Babinsa yang ada di setiap kecamatan terus bersiaga untuk memantau segala macam bencana yang terjadi.
“Personel TNI yang kita siagakan berjumlah 789 orang. Termasuk dibantu dari masing-masing Babinsa untuk terus memantau bila terjadi bencana alam. Karena dari Babinsa ini informasi awal yang kita dapat,” kata Leonard kepada wartawan di Lembang, Rabu (20/4/16).
Selain memantau terjadinya bencana alam mulai dari longsor, pergerakan tanah dan lainnya, imbuh Dandim, personel TNI juga akan memfokuskan untuk membantu evakuasi korban. Hal ini perlu dilakukan untuk bersama-sama membantu masyarakat yang terkena bencana alam.
“Apalagi di Kabupaten Bandung Barat kondisi wilayahnya banyak juga hutan dan gunung. Kita siagakan juga ke lokasi tersebut untuk membantu masyarakat,” paparnya.
Selain menyiagakan personel TNI, sambung Ginting, sejumlah logistik untuk korban bencana juga disiapkan. Mulai dari menyiapkan 70 tenda, 25 perahu karet standar dan tradisional serta truk untuk membantu evakuasi korban bencana.
“Kalau truk kita bisa meminta bantuan juga ke detasemen sebanyak 50 truk yang disiapkan. Begitu juga untuk kendaraan berat yang bisa meminjam ke Yon Zipur di Dayeuhkolot dan Ujungberung,” sebutnya.
Diungkapkan Ginting, aparat TNI sudah melakukan antisipasi dalam menghadapi bencana melalui dua hal yakni langkah fisik dan non fisik. Untuk antisipasi langkah non fisik berupa imbauan yang dilakukan personel TNI di sejumlah titik rawan longsor.
“Nanti di lapangan Babinsa berkoordinasi dengan masing-masing polsek. Seperti sekarang cuaca hujan sudah turun, masyarakat harus lebih waspada pada terjadinya longsor, pohon tumbang dan angin puting beliung,” ungkapnya.
Menurut Ginting, bila imbauan sudah dilakukan kepada masyarakat, sedikitnya akan meminimalisir kerugian materi lantaran sudah ada persiapan sebelumnya. Hal kedua, imbuh dia, bantuan fisik dengan memberikan bantuan logistik yang diperlukan untuk membantu masyarakat. “Kita akan terus membantu korban bencana dengan berkoordinasi bersama pemerintah daerah,” terangnya.
Seperti diketahui, Pemkab Bandung Barat menetapkan Siaga Bencana hingga April 2016. Hal ini didasarkan pada curah hujan yang cukup tinggi memicu terjadinya bencana alam. Dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam, baik longsor maupun banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB meningkatkan kewaspadaan.
Salah satu bencana yang baru-baru ini terjadi terkait dengan pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Dengkeung, RT 01/RW 12, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, KBB yang mengakibatkan 6 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, dan 3 rumah rusak ringan, serta 45 rumah terancam.