BALEKOTA – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Arief Prasetya memastikan pembangunan Kolam Retensi Sirnaraga selesai akhir tahun ini. Kolam tersebut akan menjadi penahan debit air yang mengalir dari Sungai Citepus.
Arief menyebut saat ini pembangunan kolam retensi seluas 6.491 m2 telah mencapai 60%. Ia berharap, pembangunan kolam retensi dengan anggaran Rp5,45 miliar itu dapat efektif menahan genangan di Jalan Pagarsih.
“Mudah-mudahan dengan kolam retensi ini kita bisa menahan debit air yang ke Pagarsih. Debit air bisa kita kurangi karena kita tahan di Sirnaraga,” ungkap Kadis PU di Bale Kota Bandung, Senin (15/10/18).
Kolam retensi di Sirnaraga itu dapat menampung air sekitar 19.473 m3. Kolam itu berfungsi untuk menahan aliran air sehingga jika terjadi hujan besar tidak melimpah menggenangi jalan lingkungan rumah warga.
Arief menambahkan pihaknya juga sedang mempersiapkan kolam retensi baru di Gedebage. Proyek tersebut akan dimulai tahun 2019. “Sekarang DED (Detil Engineering Design) sedang dibuat,” imbuh Arief.
Di Gedebage, kolam retensi akan dibangun untuk mengatasi limpahan aliran air yang diperkirakan tidak dapat teratasi oleh kolam retensi besar yang tengah digarap Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kenapa di Gedebage? Karena meskipun sudah ada kolam retensi besar, tapi ada beberapa spot yang tidak ter-‘cover’. Jadi kita membuat kolam retensi untuk menangani banjir yang dekat Pasar Gedebage,” tutur Arief.
Tak hanya membuat kolam retensi, DPU Kota Bandung juga mengantisipasi musim penghujan dengan memperbaiki saluran dan membersihkannya. Hal itu untuk menghindari penyumbatan. “Antisipasi musim hujan kita merawat saluran dengan membersihkannya,” pungkas Arief.***