SOREANG,balebandung.com – Sebanyak 100 pengurus dan anggota Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI) Kabupaten Bandung hadir pada kegiatan sosialisasi peningkatan deteksi dini dalam rangka pencegahan dan penanggulangan radikalisme, ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di Hotel Sutan Raja Soreang, Jumat (4/11/2022).
Mereka berasal dari setiap kecamatan di Kabupaten Bandung. Para peserta pun menyimak arahan dari para narasumber yang hadir, selain dari Bupati Bandung HM Dadang Supriatna yang diwakili Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung. Juga dari para narasumber lainnya, terkait dengan upaya pencegahan dan penanggulangan radikalisme tersebut.
Ketua KPPI Kabupaten Bandung Hj. Rina Nurjanah mengatakan, dengan adanya kegiatan sosialisasi peningkatan deteksi dini itu, sehingga pengurus maupun anggota KPPI Kabupaten Bandung bisa mendapatkan pemahaman secara utuh terkait dengan pencegahan dan penanggulangan radikalisme, ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.
“Dengan adanya sosialisasi yang dilaksanakan Badan Kesbangpol ini, tentunya kami akan mensosialisasikan lagi ke keluarga, tetangga maupun masyarakat lainnya. Sosialisasi ini sangat penting bagi kami, karena dapat menambah wawasan maupun pemahaman yang disampaikan dalam kegiatan tersebut,” tutur Rina Nurjanah.
Rina Nurjanah pun sangat mengapresiasi dengan kegiatan sosialisasi tersebut. “Jadi kita bisa memahami secara utuh apa itu radikalisme, ekstremisme maupun terorisme. Intinya, ini menjadi bekal bagi kita untuk melakukan upaya pencegahan yang tidak diharapkan itu,” ucapnya.
Menurutnya dalam menciptakan rasa aman di lingkungan sekitar, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. “Tetapi merupakan tanggungjawab kita bersama. Termasuk peran kita dari KPPI, untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketentraman lingkungan sekitar. Untuk menciptakan jaminan keamanan lingkungan, ada pada kita sendiri,” katanya.
Rina Nurjanah pun berharap kepada pengurus maupun anggota KPPI Kabupaten Bandung untuk peka terhadap kondisi lingkungan sekitar. “Jika menemukan hal-hal yang tidak diharapkan, segera berkoordinasi dengan pemerintahan setempat mulai dari RT, RW, desa, kecamatan maupun pihak lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Bandung HM Dadang Supriatna mengatakan, pelaksanaan sosialisasi ini merupakan peran aktif dan kontribusi yang luar biasa dilaksanakan oleh Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung.
“Ini merupakan peran aktif Badan Kesbamgpol dalam menjalin sinergitas dengan berbagai pihak, khususnya dalam menjaga kondusifitas dan ketahanan wilayah di Kabupaten Bandung,” kata Bupati Bandung didampingi Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung Adjat Sudradjat di Hotel Sutan Raja Soreang.
Dadang Supriatna mengatakan menyikapi perkembangan situasi nasional saat ini yang semakin mengkhawatirkan, potensi ancaman dapat berasal dan tercipta dari dalam maupun luar daerah.
“Seperti dampak dari inflasi saat ini yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial masyarakat,” kata Bupati.
Terkait hal itu, Dadang Supriatna mengatakan, sehingga guna pencegahan senantiasa dilakukan deteksi dini. “Agar tidak berkembang menjadi ancaman yang dapat membahayakan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, khususnya di tengah masyarakat desa,” sebut orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu.
Tentu saja, kata Bupati, deteksi dini dilakukan untuk memperoleh berbagai informasi yang kemudian dimanfaatkan untuk ketahanan wilayah.
“Dengan harapan potensi terjadinya permasalahan di tatanan wilayah bisa diantisipasi. Tentunya dengan eksistensi para organisasi Islam yang hari ini hadir,” ungkap Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.
Kang DS mengungkapkan kewaspadaan dini masyarakat adalah kondisi kepekaan, kesiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana.
“Baik bencana perang, bencana alam, maupun bencana karena ulah manusia,” ucapnya.
Kang DS juga menuturkan mengenai kemunculam seorang perempuan berhijab yang menerobos ke Istana Negara dengan membawa senjata api pada 25 Oktober 2022 lalu.
“Sampai saat ini Densus 88 masih mendalami apa motifnya. Hal ini tentu menjadi peringatan kita, bahwa dugaan tindak radikalisme dan terorisme bukan saja dilakukan oleh seorang laki-laki. Namun bergeser dengan memanfaatkan feminisme sosok perempuam berhijab,” tandasnya.
Padahal, katanya, atribut tersebut tidak menjadi jaminan bahwa tindakan itu dilakukan oleh seorang muslim. Untuk itu, Kang DS berharap KPPI Kabupaten Bandung dapat melaksanakan fungsinya sebagai bagian dari elemen pembangunan.
“Yang dibentuk dalam rangka menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat. Menjadi mitra pemerintah dalam mengawal dan mendukung terlaksananya pembangunan Bandung Bedas,” ungkapnya.***