MARGAHAYU – Lapangan Tembak Korpaskhas Lanud Sulaeman, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, kembali menjadi ajang Kompetisi Tembak Reaksi dalam Event Legend HCB AAIPSC Championship Level II pada Minggu 21 Oktober tahun 2018. Event nasional ini diadakan dalam rangka hari ulang tahun komunitas motor besar Harley Club Bandung (HCB) ke-58, yang bekerja sama dengan Perbakin.
Animo penggemar olahraga menembak makin meningkat terlebih menyusul terbitnya Perpol No 5 Tahun 2018 tentang Peredaran Senjata Replika jenis Airsofgun di bawah naungan Porgasi, FAI, dan ABU.
Olahraga tembak reaksi sendiri yang dinaungi oleh Perbakin, tidak selalu harus menggunakan senapan api, melainkan ada juga yang menggunakan airsoftgun sebagai unitnya.
Meski menggunakan airsoft, perlakuan unit senapan api dan airsoft tentunya haruslah sama, di mana aturan tersebut diatur oleh cabang olahraga IPSC (International Practical Shooting Confederation). Untuk airsoft sendiri, cabang IPSC menjadi AA(Air Action) IPSC, karena airsoft menggunakan tenaga udara untuk melemparkan peluru atau biasa disebut bullet ball.
“Kompetisi AAIPSC Level II ini tentunya merupakan agenda rutin PB Perbakin untuk mencari para petembak yang terbaik di setiap divisinya,” kata Rudy Mangastowo, Panitia Legend HCB Cup 2018 dalam rilisnya, Kamis (18/10/18).
Karena dalam AAIPSC kali ini merupakan tingkatan Level 2, yang artinya event skala nasional, imbuh Rudy, maka peserta yang akan bertanding pun tentunya dari berbagai provinsi di Indonesia.
Menurutnya, kompetisi ini dibentuk bukan sekadar jadi ajang silaturahim antar para anggota Perbakin dan petembak yang belum tergabung ke Perbakin. “Akan tetapi juga menjadi ajang pencarian bakat sejak dini untuk dapat diproyeksikan menjadi atlet kelak, agar bisa mengharumkan nama Indonesia pada ajang menembak internasional,” terang Rudy.
Rudy menyebut dalam kompetisi ini terdapat beberapa divisi yang dipertandikan, yaitu; 1. Divisi Over All Standart; 2. Divisi Over All Open; 3. Divisi Standart Sertifikasi; 4. Divisi Open Sertifikasi; 5. Divisi Non Sertifikasi; 6. Divisi Ladies; 7. Divisi Junior; dan 8. Divisi Exibition Rifle.
Rudy menambahkan, ajang ini juga ditujukan untuk sosialisasi replika senjata jenis Airsoft yang kini mulai banyak digandrungi kawula muda. “Dimana tentunya Airsoft seharusnya dijadikan sarana olahraga dan rekreasi bagi para penghobi tembak, tidak dijakdikan alat untuk melakukan kriminal atau hal yang melanggar hukum,” pungkasnya.***