PAMEUNGPEUK, Balebandung.com – Penyanyi Pop Sunda milenial, Maliq Ibrahim, memeriahkan babak penyisihan atau audisi hari kedua Pasanggiri Pop Sunda Daya Mahasiswa Cabang Kabupaten Bandung (Damas Cakaba), di Mountain Breeze Clubhouse, Jl. Raya Banjaran Kab. Bandung, Rabu (27/11/19).
Maliq tampil membawakan lagu Malati di Palasari yang menambah keseruan ajang Pasanggiri Pop Sunda Damas Cakaba. Maliq yang punya seabrek prestasi nyanyi ini mengapresiasi Pasanggiri Pop Sunda sebagai ajang pencarian bibit penyanyi pop sunda baru.
“Pasanggiri pop sunda ini bagus sekali karena bisa menggali potensi-potensi para penyanyi pop sunda, khususnya dari generasi milenial, untuk mampu makin meramaikan industri musik pop sunda ke depannya,” kata Maliq kepada Balebandung.com usai tampil.
Maliq melihat dari penampilan para peserta pun secara kualitas sudah bagus seperti dalam segi intonasi lagu, olah vokal, gesture dan ekspresi saat tampil, juga penampilannya.
“Semoga Pasanggiri Pop Sunda yang akan datang makin bagus lagi, makin seru, makin heboh penyelenggaraannya,” ucap pelantun tembang pop sunda Lamping Kaasih ini.
Pada audisi hari kedua ini dari total 39 peserta audisi hari kedua ini sebanyak 14 berhasil lolos jadi finalis kategori usia 15-18 tahun. Dari ke-14 finalis tersebut 6 diantaranya finalis pria dan 8 finalis wanita.
Keenam finalis pria antara lain Ariel Rifki Fadilah, Ajang Herman, Dadang Husaeni, Aditia Dwi, Dendra Guntara, dan Rizki Dika Nugraha. Sedangkan finalis wanita yaitu Siti Alisa, Tulsi, Salma, gita Dwi Nova, Novi Fitriani, Wadya Ningrum, Lantri dan Renita.
Pupuhu Girang Pangajen Audisi Pasanggiri Pop Sunda hari kedua, Gilang Ramadhan mengungkapkan secara keseluruhan para peserta sudah bagus dan tampil dengan tidak asal menyanyi.
“Mereka sudah bernyanyi dengan baik, hanya saja kalau dilihat lebih teknis lagi masih ada peserta yang ornamentasi bernyanyinya masih cenderung terpengaruh musik pop secara umum, sementara pop sunda nya masih tersisihkan. Mungkin para nonoman ini lebih banyak terpengaruh musik pop Indonesia maupun pop barat dalam kesehariannya,” papar Gilang.
Dari sisi penampilan pun, imbuh Gilang, masih banyak yang harus ditingkatkan kemampuannya, terutama saaat mengekspresikan lirik lagu. “Ekspresinya itu ada yang pas, ada yang masih kurang. Sepertinya ini akibat peserta kurang memahami tafsir lirik lagu sunda yang bermakna kiasan, bahasa sastra atau bahasa buhunnya yang terkadang tidak mereka mengerti artinya apa. Akhirnya ketika mengekspresikan lirik lagu masih banyak yang salah tafsir,” urai Gilang.
Kendati begitu ia menilai dalam hal penilaian para finalis ini bersaing cukup ketat karena masing-masing peserta memiliki kelebihan maupun kekurangannya dalam penilaian girang pangajen.
Dengan selesainya audisi hari kedua ini, maka 24 peserta pasanggiri kategori usia 15-18 akan bersaing untuk meraih Juara Pasanggiri Pop Sunda 2019 ini pada Minggu 1 Desember di Mountain Breeze Clubhouse Banjaran, yang juga akan dimeriahkan dua penyanyi pop sunda milenial.
Pasanggiri Pop Sunda 2019 merupakan hasil kerjasama Damas Cakaba dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kab Bandung, Bank bjb, dan Balebandung.com menjadi media partner kegiatan rutin tahunan dari Damas Cakaba ini. ***
Babak Penyisihan Pertama Pasanggiri Pop Sunda Hasilkan 10 Finalis