SOLOKANJERUK,balebandung.com – Pemerintah Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung berharap penataan atau pembangunan tembok penahan air atau tanah di sepanjang aliran Sungai Cisunggalah Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung tuntas hingga akhir Desember 2022 mendatang.
Meski saat ini, pemerintah secara bertahap melakukan upaya pembangunan tanggul secara permanen untuk meminimalisir ancaman jebol pada aliran sungai tersebut.
“Pembangunan tembok penahan air atau tanah di sepanjang aliran Sungai Cisunggalah sudah dilaksanakan secara bertahap. Sampai saat ini masih ada sisa bantaran sungai dalam kondisi masih tanah yang harus ditangani dan dibangun secara permanen, dengan cara di bangun tembok penahan luapan air di RW 03 Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk,” kata Camat Solokanjeruk H. Rahmat melalui Kasi Pembangunan Cucu Munajat kepada wartawan di Solokanjeruk, Jumat (12/8/2022).
Menurut Cucu Munajat bantaran Sungai Cisunggalah dalam kondisi masih berbentuk tanah itu, harus segera ditangani dan dibangun tembok penahan air karena rawan jebol.
“Di titik lokasi bantaran sungai itu sudah dua kali jebol akibat luapan air disaat memasuki turun hujan deras. Di titik lokasi itu antara 20 sampai 40 meter yang harus dibangun dengan cara permanen, supaya tahan dari ancaman jebol setelah air sungai meluap,” katanya.
Cucu Munajat berharap ada intervensi anggaran dari pemerintah terkait untuk penanganan bantaran sungai yang rawan jebol itu. “Mengingat saat ini, sudah mendekati musim hujan, sehingga potensi terjadinya aliran air deras pada sungai itu sudah sangat memungkinkan bisa terjadi,” katanya.
Ia mengatakan bantaran Sungai Cisunggalah yang harus dibangun tanggul permanen itu, di antara akses jalan dan dekat dengan kawasan pertanian padi.
“Disaat bantaran sungai itu jebol, seperti yang terjadi pada beberapa waktu lalu, airnya masuk ke lahan pertanian padi. Berbeda dengan di titik lokasi lainnya, yang sudah dilakukan penanganan dengan cara pembuatan tanggul permanen dengan menggunakan anggaran yang ada yang sudah disiapkan pemerintah,” katanya.
Dikatakannya, penanganan tanggul sungai secara permanen di beberapa titik lokasi aliran Sungai Cisunggalah itu karena berada di kawasan permukiman padat penduduk.
“Sempat terjadi tanggul Sungai Cisunggalah jebol dan airnya menerjang permukiman warga. Sejumlah rumah warga rusak, sehingga pemerintah dengan segera menangani tanggul sungai Cisunggalah itu dengan cara dibangun permanen. Warga yang ada di permukiman pun kembali nyaman, setelah tanggul dibangun permanen,” katanya.
Cucu Munajat mengatakan, aliran air Sungai Cisunggalah itu berada di atas permukaan jalan raya, selain berada di atas permukiman penduduk. Penampang aliran sungainya pun mengalami pendangkalan, sehingga harus ada upaya pengerukan atau normalisasi.
“Normalisasi sungai sangat penting untuk dilakukan, guna mempernyak daya tampung air dari ancaman luapan. Saat ini kondisi aliran sungai dangkal, sehingga harus ada pengerukan,” ungkapnya.
Cucu Munajat juga menghimbau kepada masyarakat yang rumahnya berada di sepanjang aliran Sungai Cisunggalah untuk meningkatkan kewaspadaan. “Terutama saat memasuki musim hujan. Sewaktu-waktu air mengalir dengan deras, dan rawan terjadi luapan,” ucapnya. ***