BANDUNG, Balebandung.com – Kementerian Pertahanan dan BUMN serta penyediaan Barang/Jasa melakukan penandatanganan bersama kontrak pengadaan Alutsista dan Kontruksi di lingkungan Baranahan Kemhan/TNI. Penandatanganan dilakukan di Kantor PT. Pindad (Persero) Jalan Jend. Gatot Subroto No. 517 Kota Bandung, Jumat (12/4/19).
Total kontrak yang ditandatangani sebanyak 25 kontrak terdiri dari 18 kontrak Alutsista, 7 kontrak jasa kontruksi dengan total nilai lebih kurang Rp2,1 triliun dan USD 1,4 miliar. Pada penandatanganan ini juga terdapat kerja sama berupa Konsorsium Kapal selam antara PT. PAL dan DSME Korea.
Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dalam sambutannya menyampaikan, penandatanganan kontrak ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam mereformasi sistem birokrasi pengadaan yang lebih cepat, transparan dan akuntabel, guna mempercepat proses penyerapan anggaran dalam memenuhi kebutuhan prioritas Alutsista TNI.
“Komitmen ini juga akan membuat kita bekerja lebih profesional dan terbuka menuju tujuan bersama, yaitu untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional yang berstandar internasional, maju, berkualitas dan modern serta memiliki daya saing tinggi, ” tandas Menhan.
Dengan momentum ini, Menhan menginstruksikan agar Sekjen Kemhan dan Kabaranahan Kemhan untuk terus mengakselerasi penyerapan anggaran Alutsista Kemhan, agar penyediaan barang BUMNIS dan BUMS dapat mendukung kebutuhan Alutsista TNI secara cepat dan tepat sasaran.
Saat ini, sambung Menhan, dunia sedang menghadapi era globalisasi baru yang sarat dengan persaingan antar bangsa. Menurut Menhan era globalisasi baru merupakan konsekuensi logis dari pola perubahan, akibat proses modernisasi dengan pola persaingan ekonomi antar bangsa, serta timbulnya saling ketergantungan satu dengan yang lainnya.
“Kita semua patut berbangga bahwa saat ini kekuatan pertahanan kita telah berada di urutan 10 besar dunia, maju 9 langkah dibandingkan saat ketika saya pertama kali dilantik sebagai Menhan tahun 2014 yang lalu, dimana saat itu kita hanya berada pada urutan ke-19 dunia, ” ungkap Menhan bangga.
Ryamizard berharap, melalui kebijakan Reformasi Birokrasi Pengadaan Alutsista ini, akan dapat mengakselerasi proses penguatan postur kekuatan pertahanan negara yang akan diperhitungkan di kancah Internasional.
Berdasarkan hasil riset beberapa Lembaga Dunia, seperti Standard Chartered Research, International Monetary Fund (IMF) dan City Investman Research and Analysis, Indonesia diproyeksikan akan menjadi raksasa ekonomi baru dunia, bersama beberapa negara lainnya dalam beberapa tahun mendatang.
Sementara Direktur PT Pindad Abraham Mose menyampaikan, penandatangan bersama kontrak pengadaan ini adalah acara terbesar serta merupakan acara penandatanganan tercepat antara Kementerian Pertahanan dengan BUMN.
“Total nilai kontrak antara Kemhan dan BUMN dan penyediaan barang/jasa di PT. Pindad (Persero) sebesar Rp 2,1 triliun dan 1.4 USD, ” sebut Abraham Mose.
Menurutnya pengadaan ini adalah bukti nyata dukungan pemerintah melalui Kemhan RI untuk industri pertahanan kita. “Mudah-mudahan penandatanganan kontrak ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, jumlah dan harganya,” ucap Mose.***