CIWIDEY – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengaku menyesalkan dan prihatin dengan dugaan praktek korupsi yang dilakukan Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar dengan memotong dana alokasi khusus (DAK) di Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur.
“Ya, kami tentu saja menyesalkan dan prihatin dengan praktek korupsi terutama di daerah,” ucap menteri kepada wartawan usai penyerahan program community development PT Geo Dipa Energi di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Kamis (13/12/18).
Menkeu menuturkan, anggaran yang ditransfer ke daerah dalam berbagai bentuk seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAU) dan Dana Desa itu untuk masyarakat. Dengan tugas pemerintah menjalankan tugas melayani seluruh masyarakat.
“Saya betul-betul sangat kecewa ada DAK pendidikan pun dipotong oleh bupati. Karena seharusnya itu diterima sekolah dan manfaatnya untuk murid,” ungkapnya.
Sri berharap agar masyarakat semua ikut melakukan pengawasan dan berharap integritas pejabat semakin hari semakin membaik.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Cianjur periode 2016-2021 Irvan Rivano Muchtar dan tiga orang lainnya sebagai tersangka setelah selesai melakukan gelar perkara terkait operasi tangkap tangan (OTT) di Cianjur, Rabu (12/12) pagi.
Diketahui, sebelumnya penyidik mengamankan enam orang dalam OTT terkait dugaan pemotongan dana alokasi khusus (DAK) di Disdik Kab Cianjur. ***