Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale BandungMusda Golkar Kab Bandung Diundur untuk Hindari Konflik

Musda Golkar Kab Bandung Diundur untuk Hindari Konflik

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memberi sambutan Musda Golkar Kota Bandung di Sekretariat Golkar Kota Bandung, Sabtu (30/7). by iwa/bbcom
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memberi sambutan Musda Golkar Kota Bandung di Sekretariat Golkar Kota Bandung, Sabtu (30/7). by iwa/bbcom

BANDUNG – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan Musda Golkar Kabupaten Bandung diundur hingga akhir Agustus 2016. Sedianya Musda Golkar Kab Bandung digelar 24 Juli, namun karena timbul polemik akhirnya diundur.

“Diundur nanti akhir Agustus. Saya sudah sampaikan kok ke Ketua Golkar Kabupaten Bandung,” kata Dedi kepada Balebandung.com di sela Musda Golkar Kota Bandung di Sekretariat Golkar Kota Bandung, Sabtu (30/7/16).

Dedi mengakui diundurnya musda guna menghindari potensi konflik sebab salah satu calon merupakan Bupati Bandung. “Golkar Kabupaten Bandung harus melakukan upaya konsolidasi organisasi dulu. Ini juga untuk menghindari konflik. Hari ini Partai Golkar harus lebih cerdas menyikapi potensi konflik. Itu berdasarkan instruksi dari DPP. Jadi di Kabupaten Bandung itu potensi konfliknya adalah salah satu calonnya kepala daerah. Dalam pandangan Golkar, kepala daerah itu merupakan aset yang harus dijaga,” terangnya.

Ditanya soal dugaan keberpihakannya kepada salah satu calon yang kini menjabat Bupati Bandung, Dedi mengakui Dadang Naser sebagai kader Golkar sekaligus Bupati Bandung merupakan aset partai yang harus dijaga.

“Bupati itu aset partai yang harus dijaga. Jangan sampai lecet dalam pencalonannya sebagai Ketua Golkar. Tidak masalah saya dicap ada keberpihakan juga karena keberpihakan saya merupakan bagian dari menjaga keutuhan Partai Golkar di Kabupaten Bandung khususnya. Di dalam AD/ART partai juga dimungkinkan DPD provinsi dan DPP itu berpihak karena punya satu suara,” tandasnya.

Menurutnya, dalam poltitik itu ada azas demokrasi ada pengelolaan demokrasi.” Azas demokrasinya terbuka dan pengelolaan demokrasinya adalah agar aset politiknya bermanfaat bagi kepentingan Golkar dan kemenangan Golkar, serta tidak ada perpecahan,” urai Dedi. [iwa]

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img