
PASIRJAMBU – Nasib nahas menimpa tiga orang anak yang tewas terpanggang saat rumahnya kebakaran di Kampung Bojongresmi RT2/RW13, Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa (25/3/17).
Kebakaran rumah bilik itu pertama kali diketahui petugas ronda. Melihat kobaran api di rumah milik Jeje (45), petugas ronda dan warga sekitar memadamkan api yang terus membesar hingga menghanguskan semua bagian rumah.
Camat Pasirjambu Purnama mengatakan, warga tidak mengira kalau ada orang di rumah itu. Soalnya Pak Jeje yang bekerja sebagai supir truk pabrik Kacang Garuda di Rancaekek, sedang tidak ada di rumah. Istrinya pun Ny Dede (38), juga baru mengalami kecelakaan lalulintas di Sadu Soreang, Senin (25/4/17) dan tinggal sementara di rumah orang tuanya.
“Setelah api padam, warga menemukan ada tiga jasad anak tewas terbakar,” kata Purnama saat ditemui di lokasi kejadian,” kata Camat saat meninjau lokasi kejadian, Selasa (25/4/17).
Ketiga korban itu masih berstatus sebagai pelajar yakni Aldi Hadid Rahayu (15) siswa kelas VII MTSN 1 Pasirjambu, Slamet Riadi (11) dan Sandi (11) siswa SDN II Cukanggenteng Kelas VI.
“Ketigannya sedang menginap di rumah Aldi karena tidak ada orangtua. Bapaknya kerja, dan ibunya tidur di neneknya. Aldi biasanya menginap di rumah Slamet, dan baru kali ini anak-anak itu menginap di rumah Aldi,” terang Purnama.
Kepala Desa Cukanggenteng Hilman mengungkapkan jasad Aldi ditemukan telungkup di dekat pintu keluar, sepertinya hendak keluar adri musibah itu. “Sedangkan jasad Slamet dan Sandi sedang tidur bersebelahan,” sebut Hilman.
Hilman mengatakan, proses pemadaman api yang dilakukan oleh warga berlangsung sekitar setengah jam dengan alat seadanya. Namun sayangnya, karena api sudah terlanjur besar, bangunan rumah panggung tersebut sudah terburu habis terbakar.
Tetangga korban, Ny Rokayah (67) menuturkan, dirinya terbangun sekitar pukul 01.30 WIB dan akan melaksanakan shalat malam. Pas melihat di jendela kaca rumahnya, api di rumah Dede sudah berkobar.
“Saya langsung teriak-teriak dan banyak warga berdatangan. Tidak tahu ketiga korban masuk rumah jam berapa. Saya tahunya rumah itu kosong,” ungkapnya.