SOREANG, Balebandung.com – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar/DPKP) Kabupaten Bandung dalam sehari berhasil menangkap dua ular kobra di rumah warga. Kedua ular kobra itu dengan sigap dan cepat ditangkap tim rescue DPKP, tak lama setelah Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) DPKP menerima laporan warga.
Kobra pertama dilaporkan Ny Reni, warga Kampung Gunung Pancir RT 01/RW 08, Desa Jelegong, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung atau di dekat Kawasan Kutawaringin Industrial Park.
Pusdalop DPKP Kabupaten Bandung menerima laporan pukul 13.57 WIB, Rabu, (8 /4/20). Menurut penuturan Ny Reni, siang itu suaminya yang hendak membersihkan kebun di belakang rumahnya. Namun niatnya urung karena melihat ular berukuran besar melintasi kebun, sebelum masuk ke tumpukan bebatuan yang ada di belakang rumah.
Petugas Rescue Disdamkar Kabupaten Bandung Rizki Nauval Mujahid menuturkan, awalnya tim belum berhasil menemukan ular besar itu setelah melakukan penyisiran di rumah pelapor.
“Sampai akhirnya kami balik kanan lagi ke markas komando (mako). Tapi di tengah perjalan, kami ditelpon lagi sama pelapor, kalau ularnya sudah ditemukan lagi dan bersembungi di balik bebatuan. Kami pun kembali ke rumah pelapor,” tutur Rizki, Rabu (8/4) malam.
Dengan seijin pemilik rumah, Tim Rescue kemudian membongkar tumpukan bebatuan di mana ular kobra bersembunyi. Dan, benar saja, tim menemukan ular besar warna hitam itu setelah membongkar bebatuan.
Dengan sigap tim rescue segera menangkap ular berbisa itu. Tapi si kobra sempat melawan, bahkan sampai menyemburkan bisanya. “Alhamdulillah, bisa yang disemburkan meleset, tidak kena ke petugas,” ucap Rizki.
Sesuai prosedur, mereka menggunakan snake grabber dan togkat garpu. Tak lupa mengenakan alat pelindung diri, sarung tangan dan kacamata.
“Ularnya jenis Kobra Jawa. Ini cukup besar, berukuran panjang dua meter dengan diameter 10 sentimeteran. Biasanya Kobra Jawa ini jadi santapannya King Kobra,” sebut Rizki.
Setelah berhasil ditangkap, ular kobra itu dimasukan ke dalam karung plastik dua lapis.”Khawatir tembus kalau cuma satu karung,” ujar Rizki. Ular kobra kemudian dibawa ke Mako Disdamkar.
Rumah pelapor memang masih area persawahan, yang dibatasi dengan perkebunan warga. Menurut penuturan Ny Reni, sebelum kobra itu berhasil ditangkap, ular itu sempat kontak dengan kura-lura pelaharaannya di rumah. Setelah kontak dengan ular itu, tak lama kemudian si kura-kura peliharaan itu mati.
Hari beranjak malam, ular kobra yang kedua kembali ditemukan di rumah warga. Sekitar pukul 19.03 WIB, Operasi (Pusdalop) DPKP Kabupaten Bandung kembali menerima laporan warga yang melapor ada ular kobra masuk rumahnya.
Ular kobra itu masuk ke rumah milik Ny Riska Handayani (35), di Gang Kebon Hoe, Jalan Cikambuy,RT 05/RW 06, Desa Sangkanhurip, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
Pelapor menemukan pertama kali ular kobra itu di bagian belakang rumahnya. Rumah pelapor dengan dengan tempat pemotongan sapi dan di belakang rumahnya, termasuk area persawahan.
“Jenis ularnya sama dengan yang pertama ditemukan, Kobra Jawa, warnanya hitam. Tapi yang ini panjangnya satu meteran. Setelah tiba di lokasi kami sisir rumah warga, sampai ditemukan ular kobra ini ada di kamar mandi, dengan posisi kepalanya berdiri dan membentuk sendok,” kata Rizki.
Menurut penuturan Ny Riska, ular kobra itu awalnya ditemukan oleh anaknya, Zahra Amelia (10), saat hendak mengambil piring di dapur. Tapi Zahra tiba-tiba menjerit ketakutan, melihat seekor ular dengan kepala berdiri, ada di dekat pompa air yang ada di dapur.
“Saya tahu itu ular kobra karena waktu pertama kali ditemukan kepala ularnya berdiri,” ungkap Riska. Sakit takutnya, ia dan anaknya lari keluar rumah. Riska pun kemudian menelpon Disdamkar Kabupaten Bandung.
“Alhamdulillah, dari Disdamkar langsung sigap dan cepat penangananya, saya sangat berterima kasih. Alhamdulillah juga saya sama anak saya masih selamat. Seumur-umur saya tinggal di rumah ini, baru kali ini menemukan ular. Ular kobra lagi,” ucap Riska yang masih ketakutan. ***