BANDUNG – Hujan deras yang turun sejak dua hari terakhir mengakibatkan sejumlah daerah di Jawa Barat nyaris lumpuh akibat diterjang banjir.
Tak hanya di Kota Bandung yang merupakan Ibukota Jawa Barat dihantam banjir, sembilan kecamatan di Kabupaten Bandung juga terendam air. Selain itu 5 kecamatan di Majalengka dilanda banjir dan longsor, 4 dusun serta ratusan hektar sawah di Kabupaten Tasikmalaya juga tak luput dari terjangan banjir. Bahkan, di Kabupaten Kuningan dari 14 desa yang tersebar di 8 kecamatan tenggelam lantaran terdampak banjir dan longsor, Kamis (22/2/18) malam.
Terkait musibah banjir dan tanah longsor yang melanda Jawa Barat, Calon Gubernur Jawa Barat Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) menyampaikan keprihatinannya. “Saya turut prihatin semoga saudara-saudara kita yang mendapat musibah banjir diberikan kesabaran,” kata Kang Hasan saat dihubungi, Jumat(23/2/18).
Kang Hasan menambahkan, pada prinsipnya masalah banjir adalah manajemen air permukaan yang tidak baik. Karena, kata dia, seharusnya air permukaan bisa diserap oleh tanah sebagian dan sebagian masuk ke sungai.
“Ada tiga bagian yang harus dilakukan untuk menanggulangi banjir dalam jangka pendek dan panjang,” tuturnya.
Pertama, kata dia, di bagian hulu sungai atau gunung harus dibuat embung-embung penahan aliran air. Kemudian, imbuh Kang Hasan, yang kedua sungai harus dilakukan normalisasi melalui pengerukan sedimentasi dan pembebasan daerah sempadan sungai.
“Ketiga, untuk wilayah pemukiman atau perkotaan harus dibuat kawasan serapan air seperti taman atau hutan kota, juga pembangunan sumur serapan di setiap rumah dan sumur injeksi di setiap kawasan pemukiman,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, strategi yang lebih luas adalah tata ruang yang pro lingkungan hidup. Untuk Jawa Barat, kata Kang Hasan, perlu segera diwujudkan kawasan hutan seluas 30%. “Pemukiman di perkotaan didorong agar menjadi konsep vertikal, seperti rumah susun,” tandasnya. []