CILENGKRANG – Kemandirian warga Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung dalam mengelola sampah, menginspirasi Noviar Marlina, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan, untuk membawa puluhan kader binaannya, bertandang ke desa di wilayah timur Bandung itu.
Noviar Marlina yang juga berprofesi seorang dokter ini, menaruh kekaguman dan apresiasi terhadap kader di bawah binaan PKK Kabupaten Bandung tersebut. Betapa tidak, di sepanjang jalan, halaman rumah dan lingkungan warga Jatiendah, hampir tidak ditemukan sampah sedikitpun berceceran.
“Beberapa jenis sampah plastik, kami lihat tertata rapih ditanami berbagai jenis tanaman sayuran. Kami senang melihatnya,” ucap istri Bupati Musi Rawas H.Hendra Gunawan tersebut saat berkunjung ke Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang, Jumat (27/5/16).
Dalam kunjungannya, ada hal yang dianggapnya unik. Kebijakan strategis Ketua RW setempat yang mengharuskan warga memanfaatkan halaman pekarangannya untuk ditanami berbagai sayuran. Penanaman sayuran ini harus menggunakan berbagai jenis cangkang plastik dan alat lainnya yang bisa dipakai untuk wadah tanaman tersebut dalam upaya memanfaatkan sampah.
Dianggapnya unik, karena pemanfaatan lahan pekarangan di masing-masing rumah warga ini menjadi persyaratan ketika warga akan mengurus semua jenis kepentingan administrasinya. “Mungkin sepintas bagi warga seperti pemaksaan, namun jika dimaknai positif, selain menjadi suatu kebiasaan yang baik, kesadaran warga semakin tinggi dan pendapatan masyarakatpun meningkat,”ucap Noviar.
Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Hj.Dyan Ambang Gunawan menilai pengelolaan sampah secara mandiri sangat penting dalam upaya membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dalam mengelola sampah. Persoalan sampah, kata Dyan, sudah jadi masalah klasik yang hampir ada di setiap daerah.
“Pengelolaan sampah secara swadaya ini, selain menunjukkan kecintaan mereka terhadap lingkungan, juga menjadi tanda kepedulian warga membantu pemerintah daerah dalam menangani persoalan sampah,” terang Dyan.
Istri dari Wakil Bupati Bandung Gungun Gunawan ini berharap, kemandirian warga Jatiendah bisa diikuti oleh desa-desa lainnya di Kabupaten Bandung, mengingat masih minimnya kesadaran warga dalam mengelola sampah.”Ada banyak manfaat yang akan didapat dari pengelolaan sampah ini. Salah satunya adalah bisa menampah pendapatan keluarga,” imbuh Dyan.
Ia mencontohkan, hasil sayuran di pekarangan rumah kita selain dapat dijual bisa digunakan oleh keluarga, tidak perlu membeli ke warung, Contoh lain dalam pengelolaan sampah diantaranya mendaur ulang sampah plastik. Satu keresek saja bisa dibuat menjadi sebuah bros kecil dengan jenis warna yang dapat disesuaikan dengan selera. Contoh lain 5-10 keresek bisa jadi bahan untuk membuat tempat air minum atau tempat HP. Puluhan atau ratusan cangkang kopi pun bisa diubah menjadi selembar karpet yang indah dan menarik.
“Sudah terbayang kan? Jika puluhan atau ratusan keresek dimanfaatkan, ada berbagai jenis benda yang bisa digunakan oleh kita. Benda-benda tersebut selain dapat dijual, bisa digunakan menjadi suvenir di tempat hajatan warga. Sampah berguna, lingkungan pun jadi bersih dan nyaman,” pungkas Dyan.