
BALEENDAH – Kasus penyakit kanker di Indonesia pada 2013 tertinggi terjadi di Jawa Tengah dengan penderita mencapai 68.823 orang. Kemudian Jawa Timur (62.800), Jawa Barat (45.473), DKI Jakarta (19.004), dan DI Yogyakarta (14.597).
“Hanya saja provinsi lain punya fasilitas yang lebih banyak untuk penanggulangan penyakit kanker. Dan saatnya sekarang di bawah kebijakan Bapak Gubernur, maka fasilitas khusus untuk penderita kanker di Jawa Barat telah disediakan, difasilitasi oleh RSUD Al Ihsan ini,” ungkap Direktur RSUD Al Ihsan Komar Hanifi dalam sambutannya saat peresmian Cancer Centre RSUD Al Ihsan, Kamis (30/11/17).
Kanker merupakan penyebab kematian utama Nomor 2 di dunia. Diperkirakan 7,5 juta orang di dunia meninggal akibat kanker, 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Kanker Payudara dan Kanker Rahim adalah jenis kanker tertinggi pada perempuan. Insiden Kanker Payudara sebesar 038 per 100.000 perempuan, sementara insiden Kanker Leher Rahim sebesar 016 per 100.000 perempuan (Globocan/LARC, 2012).
Prevalensi Kanker di Indonesia sebesar 1,4 per 1.000 penduduk dan menjadi penyebab kematian Nomor 7 (6,7%). Insidens Kanker Payudara di Indonesia sebesar 40 per 100.000 perempuan, sementara insidens Kanker Rahim di Indonesia sbesar 16 per 100.000 perempuan.
Pusat pelayanan kanker RSUD Al Ihsan diharapkan mampu membantu menangani penderita Kanker di Jawa Barat khususnya dan umumnya di Indonesia untuk bersama-sama RSUP Dr. Hasan Sadikin dan RS Santosa yang telah terlebih dahulu membuka pelayanan kanker. Pusat pelayanan Kanker ini bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat baik pasien peserta BPJS, pasien umum, dan pasien peserta asuransi lainnya.
“Kami sangat mengharapkan fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk masyarakat Jawa Barat yang saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan radioterapi dan rawat inap khusus,” harap Komar.
Fasilitas Gedung Cancer Center RSUD Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung, terdiri dari 4 lantai yang mengintegrasikan pelayanan pada penderita kanker :
1. Poliklinik Onkologi (Lantai 2)
Pelayanan rawat jalan untuk penderita kanker yang terdiri dari klinik bedah onkologi dan akan dibuka klinik gyneco onkologi, hemato onkologi, pediatric onkologi dan THT onkologi;
2. Kemoterapi (Lantai 2)
Salah satu pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan kemoterapi untuk menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker pada pasien;
3. Radioterapi (Lantai 1)
Salah satu pengobatan Kanker dengan menggunakan penyinaran/radiasi. Instalasi radioterapi RSUD Al Ihsan dilengkapi dengan alat-alat yang canggih, sebagai berikut:
– Linear accelerator (LINAC), adalah varian dari pesawat teleterapi dengan menggunakan sumber photon dan electron. Alat ini didukung teknologi tiga dimensi dan IMRT, sehingga dapat meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat,
– Cobalt – 60, pesawat teleterapi ini menggunakan sumber radiasi cobalt 60 yang dapat memancarkan sinar gamma dengan energi yang sangat tinggi sehingga mampu mematikan sel-sel kanker,
– Brachytherapi, digunakan untuk radiasi internal dengan menggunakan bahan radiokatif yang ditujukan ke sel target menggunakan aplikator. Cara ini lebih efektif membunuh sel kanker target sekaligus memperkecil kerusakan jaringan sehat di sekitar sasaran radiasi, dan
– CT Simulator, alat yang digunakan untuk memindai tumor guna menentukan posisi tumor dan arah penyinaran sebelum dilakukan radiasi ekternal.
4. Bedah Onkologi
Salah satu pengobatan Kanker dengan tindakan pembedahan;
5. Rawat Inap Onkologi (Lantai 3 dan 4)
Pelayanan rawat inap untuk pasien-pasien penderita kanker dengan menggunakan konsep green global hospital yang memberikan nuansa alam yang sejuk dan tanang. Terdiri dari:
– Kelas I 6 tempat tidur,
– Kelas II 12 tempat tidur,
– Kelas III 30 tempat tidur, serta
– VIP 2 tempat tidur.