BALEBANDUNG – Fenomena angin puting beliung ramai terjadi di awal 2019 khususnya di Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia seperti Cirebon, Gresik, Sragen, Bandung, Bogor dan beberapa daerah lainnya baru-baru ini diterjang angin puting beliung.
Angin puting beliung mempunyai sifat merusak lantaran dapat membuat atap rumah berterbangan, rumah semi permanen mengalami kerusakan, pohon yang tinggi, rimbun, dan rapuh akan tumbang. Bahkan yang paling parah, merenggut korban jiwa.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena puting beliung sebenarnya merupakan fenomena cuaca ilmiah yang biasa terjadi. Angin puting beliung sering dikatakan angin kencang yang waktu kejadiannya singkat.
Angin puting beliung biasanya terjadi saat masa pancaroba baik dari peralihan musim hujan ke kemarau atau sebaliknya. Angin puting beliung tidak memiliki siklus dan sangat jarang terjadi lagi di lokasi yang sama.
“Angin puting beliung lebih sering terjadi saat siang atau sore hari dan dapat terdeteksi satu jam sebelum terjadi,” tulis akun Twitter resmi BMKG.
Angin puting beliung terjadi karena awan cumulusnimbus dan memiliki durasi kejadian yang sangat singkat. Biasanya fenomena ini akan terjadi 3 sampai 5 menit. Angin puting beliung dapat merusak daerah dengan jangkauan 5 hingga 10 kilometer.
Menurut BMKG, angin puting beliung dapat diprediksi sebelumnya dengan cara melihat awan cumulus. Pada pukul 10.00 pagi, biasanya akan ada jenis awan yang berbatas tepi sangat jelas berwarna abu-abu. Awan tersebut menjulang tinggi seperti bunga kol dan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.
Selain itu, anda bisa mengetahui angin puting beliung akan datang pada sehari sebelumnya. Udara pada malam sampai pagi hari di kawasan Anda akan terasa panas, pengap, atau sumuk.
Jika puting beliung akan datang, udara di sekitar tempat anda berdiri menjadi dingin. Bila dahan atau ranting bergoyang cepat, artinya hujan dan angin kencang akan datang.
Bila terdengar sambaran petir yang cukup keras, maka ada kemungkinan hujan lebat, petir, dan angin kencang akan terjadi. Kemudian, jika satu atau tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan, kemungkinan hujan deras akan turun dan diikuti angin kencang.