KERTASARI – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo mengungkapkan, pihaknya menargetkan pencapaian “Citarum Harum” Project bisa tuntas dalam enam bulan hingga satu tahun sampah di permukaan Sungai Citarum sudah dapat dibersihkan. Namun untuk limbah industri butuh dua tahun untuk membersihkan, dengan catatan instalasi pembuangan limbah sudah dibangun.
“Sedangkan penghijauan di Hulu Sungai Citarum dan mengangkat sedimentasi di dasar Sungai Citarum membutuhkan 5 hingga 10 tahun,” ungkap Pangdam saat launching Gerakan Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan (Satapok), di lahan Perum Perhutani Petak 73, Wayang Windu, Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari, Sabtu (27/1/18).
Pangdam menandaskan, dalam upaya menyelamatkan Sungai Citarum, diperlukan pendekatan hati untuk merubah perilaku masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Citarum. “Saya selaku Pangdam III/Siliwangi bertugas melindungi ekosistem Sungai Citarum. Dan saat ini ada 20 klaster yang didalamnya ada berbagai ahli dibidangnya, dan klaster tersebut dikoordinir oleh seorang Kolonel,” ungkapnya.
Selain itu, imbuh Mayjen Doni, perlu juga dilakukan pendekatan keagamaan, maka tokoh-tokoh agama juga diimbau untuk menguatkan masyarakat yang tinggal di seputar hulu Sungai Citarum akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Untuk menangani permasalahan Sungai Citarum juga, kita akan mengeksplorasi kearifan lokal dengan memunculkan kembali tokoh Kabayan Zaman Now. Dengan figur baru Kabayan Zaman Now diharapkan bisa mengajak elemen masyarakat menjaga kebersihan dan ekosistem Sungai Citarum,” terang Pangdam.
Turut hadir pada kesempatan tersebut unsur Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Asterdam III Siliwangi Kol.Inf Adri Kusdianto, Pimpinan DPRD Kabupaten Bandung Yayat Hidayat, ST.,MM, Danrem 062/TM, Dandim 0609 Letkol Arh. Andre Wira Kurniawan,S.Ap.,M.Si, Waka Divre Jabar Banten, BUMN/ BUMD, perusahaan khususnya PT Indonesia Power (area Kamojang), PT Star energy geothermal, PT Pertamina Geothermal Energy, PT Geo Dipa Geothermal Energy, dan Bank BJB Cabang Soreang, serta Perum Jasa Tirta II yang siap untuk menyediakan 3.000 sertifikat pohon. Kemudian dari unsur perguruan tinggi, unsur organisasi atau perorangan pegiat lingkungan dan unsur masyarakat, yang seluruhnya berjumlah 900 orang. []