
BANDUNG – Apapun perbedaan etnisitas maupun agama, dalam Bingkai Pancasila harus kokoh dan terus bersatu. Pancasila itu sudah final, sudah mutlak sebagai jalannya suatu negara untuk memberikan keberhasilan.
“Dengan dasar negara sudah final tersebut, maka sebagai warga negara tinggal melakukan sesuai aturan. Bisa dicontohkan saat ini ada pengukuhan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK),” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat pelantikan FPK Kota Bandung dan Sarasehan Pemahaman Kebangsaan dalam Mewujudkan Toleransi Keberagaman Agama dan Etnis di Kota Bandung, di Hotel Papandayan, Jumat (16/6/17).
Forum tersebut menurutnya memperkuat nilai Pancasila, karena makin ke sini semakin banyak yang mencoba meretakkan Pancasila, baik dalam pergaulan maupun di gadget.
Ia pun menyampaikan untuk terus memahami Pancasila di kota Bandung akan ada Forum Pancasila. “Kegiatan tersebut rutin seminggu sekali, kita mengajak anak-anak sekolah untuk musyawarah dan diskusi mengenai isu kepancasilaan,” ungkapnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung Hikmat Ginanjar menyampaikan langkah strategis dalam menyikapi perkembangan kebanggsaan yang terjadi saat ini, salah satunya memberikan pemahaman. Dengan adanya FPK merupakan amanat Peraturan Mendagri No 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di daerah.
“Forum ini merupakan wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerjasama antar warga masyarakat dalam menumbuhkembangkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaaan,” terang Hikmat.
Kebangsaan menurutnya merupakan proses kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku etnis dan agama, melalui interaksi sosial dalam bidang bahasa, adat istiadat seni budaya pendidikan dan perekonomian.
“Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas masing-masing dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya.
Selain pelantikan FKP, kegiatan sarasehan pun memberikan pemahaman dalam kebangsaan bertoleransi keberagaman yang dimaksudkan untuk lebih memperkaya pemahaman dalam melihat kondisi kebangsaan saat ini.
“Diharapkan terbangun komitmen bersama dalam menciptakan kondusifitas di Kota Bandung, memelihara kesehatan bangsa dalam sebuah bingkai Bhineka Tunggal Ika dan kondusifitas Kota Bandung tetap terpelihara dengan baik,” pungkasnya.