PURWAKARTA – Dalam mewujudkan Bandung 1.000 Kampung, Pemerintah Kabupaten Bandung berencana kembangkan destinasi wisata untuk Desa Budaya. Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS) Hj.Kurnia Dadang Naser mengungkapkan, dalam pengembangan desa budaya, masyarakat harus terlibat langsung. Karena menurutnya, merekalah yang akan menjadi subjek, objek dan daya tarik tersendiri dari destinasi budaya yakni budaya sunda.
“Wisata budaya ini harus melibatkan masyarakat langsung, karena merekalah yang akan menjadi daya tarik wisatawan. Terlebih wisata budaya ini menjadikan kawasan lingkungan masyarakat menjadi lebih indah,” kata istri Bupati Bandung saat kunjungan kerja bersama pegiat lingkungan dan jajaran Dinas lingkungan Hidup (DLH) ke Kp.Tajur Desa Pasanggrahan Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta, Jumat (21/7/17).
Selain mengembangkan Bandung 1.000 Kampung juga untuk pengembangan Kampung Sabilulungan Bersih (Saber) dan Program Kampung Iklim. Nia berharap, dengan melibatkan sekitar 80 peserta dari aparat pemerintah desa (Pemdes) dan perwakilan perangkat daerah (PD), rencana program yang akan diterapkan di Kabupaten Bandung tersebut bisa segera terlaksana.
“Sengaja kita libatkan Pemdes dan PD, agar para peserta ini terinspirasi untuk melakukan inovasi kegiatan teknis, khususnya dalam Saber dan Proklim di Kabaupaten Bandung,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat H.Marlan menegaskan membangun destinasi wisata itu tidak harus mahal. Menurutnya, dengan keanekaragaman yang dimiliki oleh masing-masing desa, agar bisa menciptakan inovasi sesuai dengan potensi yang ada. “Dengan potensi yang dimiliki masing-masing desa, destinasi wisata bisa dikembangkan melalui inovasi dan kreativitas,” kata Marlan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kusumah berpesan, agar pengembangan program tersebut bisa dilakukan sebaik mungkin. Karena potensinya bisa meningkatkan ekonomi juga pengembangan lingkungan .
“Dalam upaya mendukung Bandung Seribu Kampung ini, Desa Tajur Kampung Pasanggarahan bisa dijadikan referensi. Dengan menjadikan kekayaan alam, budaya dan kearifan lokal sebagai modal dasarnya,” ungkap Asep.
Dia berharap, hal ini jadi inspirasi untuk mewujudkan tematik di Bandung 1.000 Kampung.
“Referensi untuk semua pihak yang hadir agar ikut mendukung program kita. Para aparat desa yg terlibat agar kreatif dan inovatif dalam mengolah dan mengkaji rencana program dan diterapkan langsung,” harapnya.
Pada kunjungan tersebut hadir pula istri Bupati Purwakarta Hj.Anne Ratna Mustika Mulyadi serta 80 orang peserta dari 10 desa dan 5 kecamatan di Kabupaten Bandung.