SOREANG – Pemkab Bandung mengestimasikan dampak Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) yang akan dibuka pengoperasiannya pada April 2017. Dampak Tol Soroja tentunya akan mempengaruhi berbagai sektor, khususnya akses transportasi. Karenanya Pemkab melakukan proses pengklasifikasian permasalahan yang akan terjadi sebagai dampak dari terbangunnya Tol Soroja.
“Estimasi dampak Tol Soroja akan mempengaruhi akses transportasi, khususnya wilayah selatan. Jalur transportasi yang semula dua jalur, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), akan dibuat satu jalur dengan membuat jalan baru, apalagi jalur wisata” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Ir. H. Sofian Nataprawira, MP di ruang kerjanya, Selasa (31/1/17).
Sebagai solusi kemacetan, akses Tol Soroja ini menurut Sekda akan menghemat waktu perjalanan lebih cepat dan efisien. Berbagai hal harus diperhitungkan mulai dari bidang perencanaan tata ruang wilayah, perhubungan, perekonomian, pariwisata, perizinan, infrastruktur dan dari segi sosial masyarakat.
Dari segi perencanaan pembangunan, Sofian menjelaskan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang akan difokuskan saat ini, mengarah pada tata ruang wilayah Kecamatan Soreang, Kutawaringin, Katapang dan Margaasih.
“RTDR ini akan fokus mengelola empat kecamatan yakni Soreang, Kutawaringin, Katapang dan Margaasih. Untuk penataan kawasan siap bangun (Kasiba) Jatisari di Kutawaringin diperkirakan bisa menampung sekitar 6.000 unit rumah,” urainya.
Selain itu akan ada juga penataan di pertigaan jalan Warung Lobak, pengelolaan spot untuk transit di seputaran Masjid Al-Fathu, adanya Pasar Agro, pengembangan pusat informasi pariwisata dan pemilahan bangunan berizin.
Untuk kedepannya sudah bisa dipastikan volume kendaraan yang akan masuk ke Kabupaten Bandung melalui Tol Soroja bakal meningkat. “Penggunaan Tol Soroja ini akan melibatkan masyarakat dalam beberapa aktivitas. Salah satunya pembangunan pasar agro. Dimana menurutnya para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) akan menjadi produsen dari produk-produk unggulan khas Kabupaten Bandung.
“Saya harap dampak positif akan terasa juga manfaatnya di bidang perdagangan. Dari sektor peningkatan ekonomi masyarakat, produk unggulan UKM harus bisa dijual pada wisatawan,” ucapnya.
Sofian juga menegaskan, untuk lalu lintas tranportasi jalur tol dan sekitarnya akan diatur lebih ketat. Masyarakat diminta agar dapat bekerja sama sebagai pengguna jalan yang baik. “Patuhilah rambu-rambu lalu lintas jalan. Semoga harapan kita aktifnya Tol Soroja bisa sesuai pada waktu yang telah ditentukan,” pungkasnya.