CIPARAY,balebandung.com – Pemerintah Kabupaten Bandung akan menyalurkan anggaran Rp 22 miliar untuk megantisipasi terjadinya inflasi. Di antaranya dengan memberikan bansos dan bantuan tunai kepada masyarakat.
“Itu berdasarkan data yang sudah masuk kepada kita per bulannya Rp 100.000 kali tiga bulan. Selanjutnya, ada padat karya, di mana tadi ada salah satu contoh di Desa Mekarlaksana dan Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung ada jalan akses yang tidak terpelihara, kita akan adakan padat karya. Selain itu program-program lainnya, termasuk buruh dan seniman-seniman yang perlu kita bantu,” tutur Bupati Bandung HM Dadang Supriatna di Kampung Cihonje Desa Mekarlaksana Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Jumat (23/9/2022).
Bupati Bandung turut menanggapi terkait bantuan sosial kepada masyarakat pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yaitu yang disalurkan melalui bantuan langsung tunai (BLT).
“Penyaluran bantuan sosial itu, petugasnya langsung dari pemerintah pusat, di antaranya melalui Puskesos, TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), dan sebagainya,” kata Dadang Supriatna.
Menurutnya, bantuan sosial itu merupakan program dari Kementerian Sosial dan Kementerian Desa. “Tentunya dalam hal ini untuk menentukan berapa jumlah masyarakat miskin yang harus dibantu, sebenarnya harus ada keputusan dan rapat pleno di tingkat desa. Sehingga para kepala desa mengetahui hal tersebut,” kata Dadang Supriatna.
Sekarang ini, imbuh Bupati Bandung, jarang para kepala desa diajak bicara, setelah terjadi sesuatu akhirnya ke kepala desa.
“Seharusnya, kepala desa melalui kasi kesranya harus mengetahui berapa sebenarnya data eksisting atau warga masyarakat yang betul-betul miskin yang wajib menerima bantuan,” pesan bupati.***