SUMEDANG, Balebandung.com – Bank Indonesia Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Bank bjb, meluncurkan penggunaan QR Code Indonesia Standard (QRIS), di Gedung Negara Sumedang, Kamis (3/9/2020).
Peluncuran QRIS dengan tagline “Angkot & Tampomas Ngadigi” ini digunakan dalam akses moda transportasi Angkutan Kota (Angkot) dan Trans Moda Pariwisata Masyarakat Kota Sumedang (Tampomas), sebagai sarana transportasi wisata masyarakat Sumedang.
“Peluncuran QRIS dalam akses moda transportasi dilakukan sebagai wujud komitmen Bank Indonesia Jawa Barat untuk terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran dengan penggunaan (QRIS) dalam berbagai kegiatan transaksi di masyarakat,” tandas Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto dalam sambutannya.
Menurut Herawanto, penggunaan QRIS dalam akses moda transportasi ini merupakan capaian prestasi dalam langkah Kabupaten Sumedang mentransformasikan wilayahnya menjadi daerah terdigitalisasi.
Pilihan untuk mendigitalisasikan transportasi publik ini juga sebagai bagian dari langkah strategis melengkapi sarana dan prasarana pendukung untuk sektor pariwisata yang menjadi salah satu andalan Kabupaten Sumedang.
“Bagi wilayah Jawa Barat, hal ini juga menjadi capaian prestasi penting sebagai yang pertama kalinya untuk moda transportasi publik dilakukan di provinsi yang salah satu sektor pentingnya adalah pariwisata,” ungkap Herawanto.
Langkah digitalisasi ini menurutnya dapat terwujud karena komitmen yang kuat dari pucuk pimpinan pemerintahan daerah yaitu Bupati Sumedang didukung jajarannya. Khusus untuk penggunaan QRIS dalam akses Tampomas sebagai moda transportasi wisata juga diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan lapangan usaha pariwisata sebagai sektor unggulan Kabupaten Sumedang.
Lebih lanjut, hal ini tentunya menjadi salah satu prasyarat penting terciptanya proses transformasi menuju masyarakat yang siap dengan digitalisasi ekonomi.
“Ke depan, Bank Indonesia Jawa Barat bekerja sama dengan pemerintah dan perbankan terus melakukan upaya akselerasi implementasi QRIS di wilayah Jawa Barat,” ujar Herawanto.
Menurutnya sebagai salah satu media transaksi non tunai guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan pelayanan kepada masyarakat, pada tahun ini implementasi QRIS akan difokuskan di tiga sektor, yaitu transportasi publik, fasilitas kesehatan (rumah sakit dan apotik), dan wisata edukasi (museum dan taman hutan raya).
Khususnya di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, penggunaan QRIS menjadi solusi transaksi yang mudah dan mendukung penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 serta upaya percepatan pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.
Hal ini sejalan dengan upaya kita bersama untuk terus mengendalikan virus Covid-19, namun dengan tetap menumbuhkan perekonomian masyarakat.
“Menumbuhkan perekonomian masyarakat, tanpa melupakan protokol kesehatan yang ditetapkan. “Kill the virus, but not the economy. Control the pandemy, but not to stop the economy,” tandas Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto.***