CICALENGKA – Camat Cicalengka Ahmad Rizky Nugraha menyatakan saat ini pemuda dihadapkan pada tantangan globalisasi yang kerap merongrong ideologi bangsa dan mental para pemuda.
“Banyak sekali kondisi akibat dampak globalisasi yang nemerlukan peran pemuda. Apalagi musuhnya saat ini tidak nampak. Terutama yang berkaitan dengan ideologi baru yang disebarkan melalui teknologi informasi. Inilah yang disebut proxy war, perang tidak tampak,” kata Rizky saat pelantikan Pengurus Kecamatan (PK) KNPI wilayah Cicalengka, Rancaekek dan Nagreg di Pendopo Kantor Kecamatan Cicalengka, Sabtu (8/10/16).
Akibatnya, ungkap camat, muncul paham-paham yang bisa mengancam dan merusak ideologi serta mental pemuda. Guna membentengi dari arus globalisasi, imbuh Rizky, solusinya paham kebangsaan harus ditingkatkan lagi.
“Sudah banyak program dari pemerintah dengan berbagai forum yang dibentuk oleh pemerintah yang bertujuan untuk pembinaan kepemudaan. Karenanya KNPI harus bisa bentengi serta menjaga Pancasila dan Undang-undang Dasar 45 melalui pemahaman organisasi seperti KNPI dan paham kebangsaan,” kata Rizky.
Sementara pada kesempatan yang sama Ketua DPD KNPI Kab Bandung Galih Hendrawan lebih menyoroti tantangan pemuda di era globalisasi dari sisi ekonomi, terlebih saat ini diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Karenanya menurut Galih, pemuda harus makin meningkatkan skill atau kemampuannya dari segi ekonomi.
“Pemuda harus bersiap membangkitkan skill-nya dari segi ekonomi. Misalnya melalui pelatihan wira usaha di setiap pengurus kecamatan,” sebut Galih.
Penciptaan wirausaha menurutnya penting terlebih mengingat kondisi perekonomian bangsa yang sedang terpuruk. Galih pun menyatakan dukungannya terhadap pemerintah yang memberlakukan tax amnesty untuk meningkatkan pemasukan bagi negara dan membangun perekonomian dari hasil repatriasi pajak.
“Karena itu dari segi ekonomi juga kita harus memperkuat pertahanan NKRI dengan menciptakan wira usaha baru maupun UMKM bagi para pemuda,” tandasnya.