SOREANG, Balebandung.com – Pengamat Perikanan Jawa Barat Ir. H. Muhammad Husen mengingatkan agar pembangunan Pasar Ikan Modern (PIM) Sabilulungan di Soreang, Kabupaten Bandung jangan sampai terjadi lagi kegagalan.
Husen menyebut beberapa contoh kegagalan pasar ikan sebelumnya seperti kasus proyek Keranda Jaring Apung (KJA) Offshore di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang, Babakan, kabupaten Pangandaran, dan Pasar Ikan Higienis (PIH) Gedebage Kota Bandung yang akhirnya mangkrak.
“Dulu, Pasar Ikan Higienis itu bertebaran di tanah air, ada di Palembang, ada juga dibangun di area Pasar Gedebage Kota Bandung, tapi mangkrak,” kata Husen kepada Balebandung.com, Kamis (27/6/19).
Biar tidak gagal, sambung Husen, idealnya sebuah pasar adalah arena pertemuan konsumen dan produsen. “Produk ikan yang harus disediakan itu bukan saja air tawar, tapi juga laut. Pertanyaannya apakah memang Bandung ini produsen ikan. Lalu, bagaimana dengan pembelinya? Itu saja dulu yang harus dijawab,” paparnya.
Lebih dari itu, imbuh Husen, di pasar itu harus tersedia bukan saja benih ikannya. “Dari benih sampai ikan besar, ikan siap saji itu semua harus ada, sehingga orang datang ke Pasar Ikan Modern itu banyak pilihan,” sarannya.
Husen menambahkan, semua pihak terkait perikanan di Kabupaten Bandung harus bisa mengawasi jalannya PIM tersebut agar kejadian yang dulu seperti pasar ikan yang mangkrak tidak terulang lagi.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengucurkan dana Rp. 28 miliar untuk pembangunan gedung Pasar Ikan Moderen (PIM) di wilayah Kabupaten Bandung.
Sementara Pemkab Bandung yang menyediakan lahan dan tambahan dana dari APBD. PIM Sabilulungan itu akan dibangun di atas lahan seluas 18.000 m2, di samping Kantor Desa Cingcin Kecamatan Soreang.
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH., S.Ip, M.Ip menyambut baik pembangunan tersebut. Keberadaan PIM, menurut Bupati juga akan mengubah paradigma masyarakat yang menganggap pasar ikan itu identik kumuh dan kotor.
“Karena nantinya, di PIM ini dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat sanitasi dan higienitas, menyajikan produk berkualitas tinggi, aman, mudah didapat, lebih murah, serta berdaya saing,” terang bupati saat Ground Breaking PIM, Jumat (7/9/18).
Dadang mengatakan, Kabupaten Bandung menjadi lokasi kedua di Indonesia untuk pembangunan PIM. Sebelumnya PIM yang pertama sudah dibangun di Muara Baru Jakarta dan saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Menurutnya, hal itu tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemerintah daerah, karena Kabupaten Bandung dijadikan titik tolak pembangunan dalam mengedepankan kenyamanan bagi para pengguna dan juga pencinta makanan laut (seafood).
“Saya berharap, selain dapat mendukung peningkatan perekonomian warga, juga bisa menambah aset wisata kuliner di Kabupaten Bandung. Selain sebagai pusat suplai ikan air tawar dan ikan air laut, di sini nantinya juga tersedia produk-produk makanan olahan ikan seperti pindang, nugget ikan maupun keripik ikan,” kata bupati.***