SOREANG, Balebandung.com – Penguatan peran keluarga menjadi salah satu hal utama yang dilakukan Pemkab Bandung melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) dalam upaya penanganan stunting pada anak-anak di Kabupaten Bandung.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung, Muhamad Hairun mengatakan, pihaknya secara konsisten terus mensosialisasikan kepada masyarakat terkait peran orangtua dan lingkungan dalam hal penanganan stunting.
“Stunting ini memang merupakan isu nasional. Bahkan dari data yang saya tahu 24 persen anak Indonesia itu kena stunting,” kata Hairun di Soreang, Senin (27/9/21).
Menurutnya, berbagai faktor yang mempengaruhi tingginya angka stunting diantaranya adalah aspek gizi, masalah pola hidup masyarakat, dan pola pengasuhan orangtua.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Hairun menyatakan pihaknya terus mengembangkan pola-pola penanganan stunting berkolaborasi dengan dinas-dinas terkait.
Seperti mulai dari aspek pangan, aspek perumahan, aspek infrastruktur, sumber daya air sehingga masyarakat lebih paham terkait penanganan stunting.
“Dinas kita fokus pada sosialisasi-sosialisasi penanganan itu,. Sedangkan untuk gizi dan ketahanan pangannya ada di Dinas Kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna optimis, pemerintah selalu fokus membina dan mendorong masyarakat agar menjadi keluarga yang berkualitas guna mempersiapkan anak-anak yang bermanfaat bagi umat, bangsa, dan negara.
“Tentunya kita dorong agar mereka menjadi anak-anak yang berahlakul karimah agar menjadi pribadi-pribadi yang baik agar selamat dunia akhirat,” tandas Bupati Bandung. ***