Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale BandungPerang Rusia dan Ukraina Berpengaruh Pada Pengadaan Pupuk

Perang Rusia dan Ukraina Berpengaruh Pada Pengadaan Pupuk

SOREANG,balebandung.com – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Dr. Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., mengatakan alokasi pupuk bersubsidi itu trennya semakin turun. Hal itu salah satunya dipicu atau dipengaruhi oleh perang Rusia dan Ukraina, karena salah satu bahan baku untuk pembuatan pupuk itu dari Ukraina, sehingga terjadi kenaikan harga produksi.

“Memang kebijakan pemerintah pusat adalah mengurangi pupuk subsidi,” kata Tisna di Soreang, Selasa (3/1/2023).

Oleh karena itu, lanjut Tisna Umaran, Bupati Bandung HM Dadang Supriatna sudah jauh-jauh hari mengantisipasi terjadinya kelangkaan pupuk subsidi di Kabupaten Bandung. Yaitu dengan cara mengalokasikan anggaran hibah untuk kelompok tani tahun 2023 ini sebesar Rp 25 miliar.

“Anggaran hibah itu diperuntukan untuk 50.000 petani di Kabupaten Bandung. Diharapkan itu menjadi stimulan, bagaimana petani masih bisa produksi membeli pupuk nonsubsidi,” ujar Tisna Umaran.

Bupati Bandung, lanjut Tisna Umaran, sudah memerintahkan untuk mencari sumber-sumber lain, terkait dengan pengadaan pupuk. “Tahun ini, insya Allah, barang kali kami sedang koordinasi dengan Kementerian Pertanian dan kita akan mengajukan bantuan pupuk organik cair yang diusulkan untuk 15.000 hektare lahan pertanian padi,dan 15.000 hektare lainnya untuk lahan pertanian sayuran dan palawija,” jelas Tisna Umaran.

Menurutnya, pihaknya akan melakukan pengawalan, termasuk bagaimana pelaksanaan bimteknya. “Supaya aplikasi di lapangannya, sesuai dengan harapan,” katanya.

Kenapa pupuk cair yang didapatkan, kata dia, karena pupuk cair dengan pupuk pabrikan, komposisinya bisa memenuhi kebutuhan tanaman. “Nah tinggal bagaimana aplikasinya di lapangan. Nah, teknisnya kita akan lakukan guide kepada para petani,” ucapnya.

Kemudian, katanya, petani belum terbiasa dengan menggunakan pupuk cair itu, pihaknya akan mencoba supaya para petani ada alternatif lain selain penggunaan pupuk pabrikan tadi.

“Pupuk cair itu sifatnya hibah. Mudah-mudahan secepatnya, kita sudah mengajukan ke Kementerian Pertanian. Minggu ini, kita akan kirimkan permintaannya. Mudah-mudahan bisa segera diverifikasi dan bisa sesegera mungkin didistribusikan ke kelompok tani,” harapnya.

Ia mengungkapkan, bahwa pupuk subsidi itu lebih murah harganya, sedangkan pupuk nonsubsidi lebih mahal. “Karena murah tadi, sehingga permintaan tinggi dan selayaknya petani mendapatkan pupuk subsidi. Tapi ya itu tadi karena alokasinya berkurang, sehingga ketersediaan di lapangan pun berkurang,” katanya.

Ia mengatakan ketersediaan pupuk subsidi semakin berkurang, seperti pada tahun kemarin dan tahun ini juga berkurang lagi. “Ketersediaan pupuk subsidi itu hanya 30 persen dari kebutuhan di Kabupaten Bandung, dari luas lahan eksisting 24.000 hektare. Jadi kita hanya mendapatkan alokasi pupuk subsidi hanya 30 persen,” katanya.***

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img