BANDUNG – Kegagalan Persib Bandung di final Piala Bhayangkara 2016 sudah pasti akan diikuti dengan evaluasi banyak hal terhadap performa tim. Wakil Kapten Tim Tony Sucipto menilai, bukan cuma performa teknis di atas lapangan.
Evaluasi juga harus dilakukan terhadap sisi emosi semua elemen Persib agar bisa lebih dewasa menyikapi berbagai hal, khususnya dalam situasi pertandingan. “Tentu saja harus ada pembenahan. Yang pertama adalah mengendalikan emosi. Meskipun ada andil wasit (yang menyebabkan emosi), tapi tetap harus kami koreksi,” ujar Tony.
Padal duel final kontra Arema, kebanyakan pemain Persib memang terpancing emosi atas keputusan-keputusan wasit. Akibatnya, permainan tim terganggu hingga tak bisa bangkit setelah kebobolan oleh Arema.
Menurut Tony, tim harus fokus melakukan evaluasi internal menjelang bergulirnya Indonesia Soccer Championship. Kekalahan dari Arema menjadi pelajaran untuk memperbaiki banyak hal di dalam tim. Namun, dia juga berharap kualitas wasit bisa dibenahi sehingga ada perbaikan kepemimpinan pengadil lapangan pada ajang sepak bola selanjutnya.
“Ya, pastinya kita semua ingin kepemimpinan wasit lebih baiklah. Memang beberapa keputusan wasit ada yang salah, wasit juga manusia. Semoga kedepannya untuk kompetisi ISC ada perbaikan untuk wasit,” tutur Tony.
Setelah melakoni jadwal padat hingga final Piala Bhayangkara, Persib bakal langsung fokus mempersiapkan diri menghadapi ISC. seorang pemain baru sudah bergabung, yakni gelandang serang asal Argentina Robertino Pugliara. Selain latihan reguler, pertandingan uji coba menjadi bagian persiapan Maung Bandung.
Tony Sucipto dan kawan-kawan dijadwalkan akan mengikuti turnamen segitiga di Ciamis pada akhir pekan ini. Surabaya United dan PSGC Ciamis sudah menunggu Persib pada turnamen mini itu. “Jadwalnya memang cukup mepet, tapi bagaimana lagi, itu agenda tim yang harus kami ikuti. Saya berharap turnamen di Ciamis nanti lebih banyak memberikan kesempatan bermain kepada para pemain yang jarang bermain di Piala Bhayangkara,” ujar Tony.(*)