IBUN, Balebandung.com – Pesta Rakyat ke-IV kembali digelar di lapangan sepakbola Kamojang, Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung kembali digelar, Sabtu (31/12/2022). Pesta rakyat yang merupakan ajang hiburan bagi masyarakat lokal itu merupakan agenda tahunan yang sempat tertunda selama dua tahun karena pandemi Covid-19.
Pesta rakyat yang mendapat sambutan dari masyarakat Kecamatan Ibun dan sekitarnya itu bertema ‘Masyarakat Bangkit dan Tumbuh bersama Geothermal Kamojang’.
Pesta rakyat itu turut menampilkan potensi pagelaran seni dan budaya lokal, selain diikuti 35 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Desa Laksana.
Wakil Bupati Bandung H. Sahrul Gunawan hadir di tengah-tengah masyarakat yang menghadiri pesta rakyat tersebut.
Ketua Pelaksana Pesta Rakyat ke-IV Desa Wisata Laksana Dede Sutisna menyatakan, bahwa dalam pelaksanaan pesta rakyat itu bisa berjalan lancar.
“Walaupun cuaca berkabut dan hujan, tetapi masyarakat antusias mengikuti kegiatan pesta rakyat di Kamojang Desa Laksana,” kata Dede Sutisna, Minggu (1/1/2023).
Dede berharap untuk pesta rakyat ke-V yang akan dilaksanakan mendatang dengan didukung cuaca yang bagus dan kegiatan lebih bagus lagi.
“Jadi kegiatan pesta rakyat ini, saya sebagai panitia pelaksana merasa bangga melihat kehadiran masyarakat yang antusias pada kegiatan tahunan tersebut,” katanya.
Dede menyebutkan pada pelaksanaan pesta rakyat ini diikuti oleh sekitar 35 pelaku UMKM se-Desa Laksana Kecamatan Ibun. “Mudah-mudahan ini menjadi suatu harapan bangkitnya UMKM di Desa Laksana. Sesuai dengan tema pesta rakyat ini, masyarakat bangkit dan tumbuh bersama Geothermal Kamojang,” harap Dede.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Kecamatan Ibun Memet Moch Rachmat mengatakan, selama dua tahun pesta rakyat itu tak pernah dilakukan karena pandemi Covid-19.
“Namun dengan adanya kekompakan panitia, tokoh masyarakat berikut dengan pemerintah setempat sehingga pesta rakyat itu bisa kembali digelar dan masyarakat pun antusias menghadiri pesta rakyat itu,” ujar Memet.
Memet pun mengungkapkan dengan tema gelaran, yaitu masyarakat bangkit dan tumbuh bersama geothermal itu, pada tahun 2023 dengan melibatkan multi pihak, Desa Wisata Laksana semakin tumbuh dan berkembang.
Mengingat di kawasan tersebut ada Geothermal Pertamina dan Geothermal Indonesia Power, dan mereka bisa sama-sana bangkit bersamaan dengan bangkitnya Desa Wisata Laksana.
“Pada pelaksanaan pesta rakyat itu, juga turut dilaksanakan memulasari mata air pangasahan yang ada di Situ Pateungteung Kamojang,” kata Memet.
Ia menyebutkan banyak pihak yang hadir dan melihat langsung pada kegiatan pesta rakyat itu, walaupun dalam kondisi hujan dan cuaca yang berembun.
“Diharapkan ke depannya, yang diwacanakan ada pembangunan Kampung Sunda di Desa Laksana melalui bantuan Bapak Gubernur Jabar sebesar Rp 3,7 miliar bisa terlaksana,” katanya.
Memet pun berharap melalui tema tersebut, masyarakat yang ada di Kampung Kamojang RW 06 dan RW 07 Desa Laksana ingin tampil beda di tahun baru ini.
“Ingin ada pengakuan untuk komunitas lokal. Mudah-mudahan di respon oleh Pemerintah Kabupaten Bandung,” harapnya.
Memet menyebutkan bahwa kawasan Kamojang itu salah satu penghasil panas bumi terbesar di Indonesia, sehingga masyarakat setempat diharapkan dapat keuntungan dari produksi panas bumi itu.
“Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, dijelaskan bahwa dengan pembagian sebesar 32 persen daerah kabupaten penghasil dan 32 persen kabupaten/kota dalam provinsi, 16 persen provinsi dan 20 persen pusat. Kita berharap sebagai daerah penghasil panas bumi menjadi prioritas,” jelas Memet.
Mekanismenya, kata dia, pemindahan dari kas umum negara kepada kas umum daerah. “Hal itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan pembagian sebesar 80 persen daerah dan 20 persen pusat,” katanya.***