PADALARANG – Petani ikan hias di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kesulitan untuk melakukan pembesaran benih. Bahkan untuk membesarkan benih ikan mereka terpaksa sampai harus menitipkan ke Balai Benih Ikan (BBI) milik Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) KBB di Cikalongwetan.
Nantinya jika benih yang dititipkan ke BBI sudah lumayan besar, baru kemudian dibesarkan di jaring terapung (japung) perairan Waduk Cirata, Kecamatan Cipeundeuy. Jika tidak seperti itu maka akan sulit bagi para petani untuk membudidayakan ikan-ikan hiasnya.
“Penitipan benih ikan itu terpaksa dilakukan karena di wilayah Padalarang tidak memiliki sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk kolam air deras,” kata petani ikan hias warga Kampung Sukamulya, Dedi Hamdani.
Menurutnya kolam arus deras sangat membantu dalam percepatan pertumbuhan ikan hias. Oleh karena itulah para petani ikan Padalarang terpaksa membesarkan ikan hias miliknya ke BBI dan japung di Waduk Cirata.
Di kolam yang arusnya deras, maka dalam tempo 3 sampai 4 bulan benih ikan dalam timbangan satu kilogram berisi 6 ekor ikan. Tapi untuk mencapai bobot yang sama di kolam biasa membutukan waktu lebih dari 6 bulan.
“Di Padalarang ini potensi ikan hias sangat tinggi termasuk peternaknya juga, hanya saja sampai sekarang yang jadi kendala adalah keberadaan kolam air derasnya,” kata dia. [fik]